Lionel De Troy (kanan) belum tersedia untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan 2025. (Foto: Instagram/@blangkon.football)

    PELATIH Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, tidak menyertakan sembilan pemain keturunan di Piala Kemerdekaan 2025 yang rencananya digelar di Medan, Sumatera Utara pada 12-18 Agustus 2025. Padahal, sembilan pemain ini sudah menjalani pemusatan latihan di Bali dalam satu bulan terakhir.

    Sekadar diketahui, Nova Arianto memanggil 34 pemain untuk menjalani pemusatan latihan di Bali pada 7 Juli hingga 10 Agustus 2025. Dari 34 pemain yang dipanggil, sembilan di antaranya merupakan pemain keturunan. Sebut saja yakni Eizar Jacob (Sydney FC), Noha Pohan (NAC Breda) Feike Muller (Willem II Tilburg), Lionel De Troy (Palermo), Jona Gaselink (FC Emmen), Azadin Ayoub (Elverum FC), Deston Hoop (SC Telstar), Nicholas (Rosenborg BK) dan Floris De Pagter (SC Telstar).

    Nova Arianto tidak menyertakan sejumlah pemain keturunan di Piala Kemerdekaan 2025. (Foto: Okezone/Andri Bagus Syaeful)
    Nova Arianto tidak menyertakan sejumlah pemain keturunan di Piala Kemerdekaan 2025. (Foto: Okezone/Andri Bagus Syaeful)

    Jumlahnya menjadi 11 pemain keturunan karena di tengah perjalanan, Nova Arianto memanggil dua nama lain, yakni Mike Rajasa (FC Utrecht U-17) dan Enache Sebayang (SC Dinamo Bucuresti 1948 U-16). Namun, ketika PSSI mengumumkan 30 pemain untuk Piala Kemerdekaan 2025 pada Selasa 5 Agustus 2025, hanya Eizar Jacob dan Noha Pohan yang masuk skuad.

    1. Nova Arianto Ungkap Alasan Tidak Sertakan 9 Pemain Keturunan

    Kepada Okezone, Nova Arianto mengungkap ada empat alasan kenapa Lionel De Troy dan kawan-kawan gagal memperkuat skuad Garuda Asia -julukan Timnas Indonesia U-17- di Piala Kemerdekaan 2025. Setiap pemain tidak disertakan karena alasan berbeda, seperti tak bisa dinaturalisasi karena orangtuanya tidak memiliki paspor Indonesia, tidak mendapat izin dari klub, masih terlalu muda (kelahiran 2010) hingga belum memenuhi ekspektasi tim kepelatihan.

    “Pertama, masalah paspor, di mana kalau kedua orangtuanya tidak memiliki paspor (Indonesia), pastinya akan sulit (untuk membela Timnas Indonesia U-17). Sebab, mereka masih berusia di bawah 17 tahun sehingga tidak bisa melalui proses naturalisasi,” kata Nova Arianto kepada Okezone.

    “Ada juga beberapa pemain yang kami masih menunggu update izin dari klubnya.  Beberapa pemain rata-rata kelahiran 2010 sehingga terpaut cukup jauh dengan pemain yang tampil di Piala Dunia U-17 2025, yang mana diikuti pemain kelahiran 2008. Namun, pastinya mereka menjadi catatan untuk event usia selanjutnya,” lanjut pelatih 47 tahun ini.

     



    Source link

    Share.