Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Lando Norris Didiskualifikasi, Kans Max Verstappen Juara Dunia F1 2025 Kembali Terbuka! : Okezone Sports

    November 24, 2025

    Alasan Nadiem Tak Lagi Pakai Hotman Paris Bela Kasus Korupsi Laptop

    November 24, 2025

    Usai Viral, Pria Ngaku Anak Propam hingga Bawa Barbuk Mobil Minta Maaf

    November 24, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Teknologi»Alasan Cucun DPR Semprot Penanya soal Ahli Gizi hingga Minta Maaf

    Alasan Cucun DPR Semprot Penanya soal Ahli Gizi hingga Minta Maaf

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 18, 2025No Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, CNN Indonesia —

    Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal mendapat sorotan soal pernyataannya yang menuding penanya arogan dan menyebut program makan bergizi gratis (MBG) tak memerlukan ahli gizi.

    Hal itu Cucun sampaikan dalam Forum Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang digelar beberapa waktu lalu.

    Setelah viral dan dikritik kanan-kiri, termasuk di media sosial, Cucun pun buka suara. Bukan cuma buka suara, politikus PKB itu pun menyampaikan permintaan maaf bahwa pernyataannya itu menyinggung profesi ahli gizi.



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Saya menyampaikan permohonan maaf apabila dinamika pembahasan di dalam ruangan terkait tuntutan aspirasi sempat menjadi konsumsi publik dan dianggap menyinggung profesi ahli gizi,” kata Cucun lewat akun Instagram Cucun_Centre, dikutip pada Senin (17/11).

    Dalam unggahan itu, dia mengklaim tujuannya adalah untuk meluruskan kemungkinan-kemungkinan bila terjadi perubahan diksi yang dipakai untuk pemenuhan gizi program MBG.





    Kemudian dia menjelaskan usulan untuk mengubah diksi ‘ahli gizi’ di SPPG menjadi tim ‘quality control’ saat ini masih hanya wacana.

    “Usulan perubahan dari ‘ahli gizi’ menjadi ‘quality control’ atau ‘Pengawas Makanan Bergizi’ masih sebatas wacana dan belum tentu diberlakukan,” kata pria yang terpilih di DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

    Usai polemik tersebut, Cucun menggelar pertemuan dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Badan Gizi Nasional (BGN) di kompleks parlemen, Jakarta, Senin. Dalam pertemuan itu pemerintah dan DPR sepakat untuk mengoptimalkan profesi ahli gizi untuk program MBG.

    Kepada wartawan usai pertemuan tersebut pada Senin sore lalu, Cucun ditanya wartawan apakah menyampaikan juga permohonan maaf secara langsung kepada Persagi.

    Dia menjawab, “Saya sudah sampaikan dengan media sosial saya. Bahkan semalam kita diskusi sama Ketum Persagi, bahkan pemikiran-pemikiran beliau luar biasa tadi dibahas di sini. Tadi juga di awal sudah kita sampaikan.”

    Kemudian mengenai forum yang viral itu, Cucun mengaku saat itu sedang melakukan tugasnya sebagai anggota DPR di daerah dapil yakni melakukan pengawasan.

    “Jadi kita menjalankan fungsi pengawasan,” kata dia kepada wartawan.

    “Pengawasan ikut rapat konsolidasi, terutama daerah pemilihan. Itu di daerah pemilihan ada berapa jumlah SPPG, ada berapa jumlah mitra, ada berapa jumlah tenaga yang lain akuntan ahli Gizi. Itu kan menyampaikan terus evaluasi,” imbuhnya.

    Lalu mengenai pertemuannya dengan BGN dan Persagi pada hari itu, Cucun menjelaskan, “Tadi saya sampaikan aspirasi disini dengan BGN, maksimalkan yang ada profesinya adalah ahli Gizi.”

    Namun, menurut dia, usul untuk mengganti nomenklatur atau istilah ahli gizi di SPPG semula mengemuka dalam rapat di Komisi IX DPR. Usulan itu disampaikan untuk mencari solusi atas kekurangan ahli gizi.

    Akan tetapi, usulan itu dinilai berisiko karena justru bisa membuat program MBG diberikan kepada pihak yang tidak memiliki kompetensi.

    “Kita respons, kita akan bawa, kalau memang misalkan seperti ini, nanti justru profesinya yang akan tereliminir sama yang profesi-profesi lain,” katanya.

    Cucun ramai dikritik

    Pernyataan Cucun dalam Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung, Jawa Barat soal rencana mengganti istilah ahli gizi ramai dikritik. Pernyataan itu ia sampaikan merespons pertanyaan dan usulan peserta forum.

    “Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non-gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi,” ujar peserta tersebut dikutip dalam rekaman video yang viral.

    Namun, di tengah penjelasan konteks pertanyaannya, Cucun buru-buru memotong penjelasan peserta tersebut.

    “Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan,” kata Cucun.

    “Saya enggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya, tenaga yang menangani gizi. Tidak perlu ahli gizi. Cocok enggak? Nanti saya selesaikan di DPR,” imbuhnya.

    Terpisah, mengutip dari Antara, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons pernyataan salah satu anggota DPR yang menyarankan membentuk tenaga gizi lulusan SMA dan menegaskan profesi yang menjadi tonggak utama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut minimal bergelar sarjana.

    “Prioritas pertama di tahap awal adalah sarjana gizi, tetapi kita tahu bahwa produksi sarjana gizi itu terbatas, sementara program ini terus berjalan. Jadi, ketika terjadi kelangkaan sarjana gizi, BGN harus mencari jalan keluar. Oleh karena itu kita sekarang perlu orang-orang yang menangani gizi itu dengan lulusan-lulusan yang kekurangan pengetahuan gizi,” katanya di Jakarta, Senin.

    Dadan menegaskan sikap BGN tentang ahli gizi di SPPG tegas yakni menetapkan standar menu nasional yang menentukan kualitas MBG bagi penerima manfaat.

    “Program ini dirancang dengan tidak menetapkan menu standar nasional. Oleh karena itu di setiap SPPG harus ada orang yang paham tentang gizi, kalau bukan sarjana gizi, misalnya sarjana kesehatan masyarakat itu kan pasti ada pelajaran gizi di dalamnya. Teknologi pangan, itu kan ada pengetahuan gizi di dalamnya,” ujar dia.

    [Gambas:Instagram]

    (kid/ugo)


    [Gambas:Video CNN]





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Usai Viral, Pria Ngaku Anak Propam hingga Bawa Barbuk Mobil Minta Maaf

    November 24, 2025

    Tahun 2026, Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Secara Online ke Pemerintah

    November 24, 2025

    Kiai Sepuh Bakal Kumpul di Lirboyo Bahas Kisruh PBNU

    November 24, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Lando Norris Didiskualifikasi, Kans Max Verstappen Juara Dunia F1 2025 Kembali Terbuka! : Okezone Sports

    Program Presiden November 24, 2025

    Peluang Max Verstappen juara dunia terbuka usai Lando Norris dan Oscar Piastri didiskualifikasi dari F1…

    Alasan Nadiem Tak Lagi Pakai Hotman Paris Bela Kasus Korupsi Laptop

    November 24, 2025

    Usai Viral, Pria Ngaku Anak Propam hingga Bawa Barbuk Mobil Minta Maaf

    November 24, 2025

    Florentino Perez Konfirmasi Telah Menuntut UEFA

    November 24, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Lando Norris Didiskualifikasi, Kans Max Verstappen Juara Dunia F1 2025 Kembali Terbuka! : Okezone Sports

    November 24, 2025

    Alasan Nadiem Tak Lagi Pakai Hotman Paris Bela Kasus Korupsi Laptop

    November 24, 2025

    Usai Viral, Pria Ngaku Anak Propam hingga Bawa Barbuk Mobil Minta Maaf

    November 24, 2025

    Florentino Perez Konfirmasi Telah Menuntut UEFA

    November 24, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.