Jakarta –
Perlintasan liar lokasi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Towoliu tewas sudah ditutup pihak KAI saat ini. Warga meminta Pemprov DKI Jakarta membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk akses ke Pasar Enjo yang berada tepat di seberang rel.
Pemilik warung, Pertiwi (50), mengatakan warga sekitar tidak biasa menggunakan perlintasan liar itu. Menurut dia, ada oknum di luar warga setempat yang melubangi beton pembatas itu.
“Nggak, kalau warga di sini nggak (menggunakan perlintasan liar), takut. Itu lubang-lubang (beton) ada yang melubangi sendiri sesuai kebutuhan mereka kali. Ada oknum-oknum yang melubangi karena mereka butuh akses buat nyeberang,” kata Pertiwi ditemui detikcom di sekitar lokasi, Selasa (16/5/2023).
Pertiwi mengatakan tak sedikit korban tertemper KRL akibat melewati perlintasan liar itu. Insiden kecelakaan ini terjadi baik sebelum atau sesudah insiden AKBP Buddy Towoliu tewas.
“Banyak sih. Keserempet atau apa, itu banyak sebelum kasus polisi ketabrak itu ya,” ujar Pertiwi.
“Setelah kejadian polisi meninggal, itu kemarin ada yang ketabrak lagi mati. Pejalan kaki, sudah tua,” imbuhnya.
Pertiwi menambahkan, di sekitar perlintasan liar ini juga menjadi sarang ‘kegiatan malam’. Dia menduga perlintasan liar itu dibuat oleh mereka yang kerap melakukan ‘kegiatan malam’ itu.
“Ya seperti itulah. Kayaknya indikasinya seperti itu. Makanya aku bilang oknum-oknum tadi ya seperti itu mereka-mereka yang punya kegiatan malam harilah. Tapi kami yang warga sini sih takut nyeberang lewat situ,” ujar dia.
Pertiwi meminta pemprov membangun JPO yang langsung mengarah ke Pasar Enjo. Dengan demikian, ujarnya, warga tidak kesulitan dan harus mengocek kantung untuk menggunakan transportasi umum meski lokasi pasar berada di seberang kediaman mereka.
“Jadi anjuran buat pemda setempat ya dibikin jembatan penyeberangan kali ya. Apalagi kami ibu-ibu mau ke Pasar Enjo. Di balik beton ini Pasar Enjo,” ujar dia.
Warga lainnya bernama Andri (42) menyampaikan hal senada. Dia mengatakan tak jarang insiden kecelakaan di perlintasan liar tersebut.
“Sebelumnya lintasan itu kemarin-kemarin kan dibuka. Karena sering ada kecelakaan, tiap pagi, tiap sore, itu sering ada tuh kejadian orang kelindas, soalnya kalau dibuka kan orang-orang itu ya seperti pemulung, tukang rongsokan, suka tidur di situ,” kata Andri.
Andri menyadari perlintasan liar itu membahayakan masyarakat. Terlebih, kata dia, perlintasan liar menjadi akses orang-orang ke Pasar Enjo dengan berjalan kaki.
“Kalau dibuka itu kan lebih bahaya, orang-orang itu kegiatan ke pasar itu pagi-pagi udah rame memang saya perhatiin,” lanjut dia.
Diketahui PT KAI Daop 1 Jakarta menutup perlintasan liar di Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi, yang merupakan lokasi tewasnya Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu. Akses perlintasan liat itu kini ditutup tembok.
Pantauan detikcom, Selasa (16/5/2023) siang, tampak tembok menutup akses perlintasan liar jalur kereta api di dekat Pasar Enjo itu.
Tembok baru tersebut tampak belum dicat seperti tembok lama yang ada di sebelahnya. Tak ada lagi warga yang bisa melintas.
(fca/yld)