Lima proyek tersebut meliputi Jembatan Kabanaran di Bantul, Underpass Gatot Subroto di Medan, Underpass Joglo di Surakarta, Flyover Cangguk di Magelang, serta Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat.
Peresmian utama berpusat di Jembatan Kabanaran, dengan prosesi dilakukan di tengah jembatan yang membentang di atas Sungai Progo.
Di hadapan para tamu undangan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Kabanaran berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan membuka akses menuju kawasan pariwisata potensial.
“Bahwa ini akan diharapkan mempermudah konektivitas mempermudah akses juga kepada daerah yang begitu indah begitu penting dalam budaya jawa penuh spiritualitas. Kita mendengar ada rencana-rencana membangun kawasan ini untuk mendukung pariwisata,” ungkapnya.
Prabowo menekankan bahwa pariwisata merupakan sektor strategis yang memberikan devisa besar sekaligus menyerap banyak tenaga kerja.
“Kita harus mendorong pariwisata alhamdulillah tahun ini pariwisata kita meningkat 20 persen salah satu peningkatan sangat berarti dalam perkembangan ekonomi kita,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan menitipkan agar seluruh infrastruktur yang telah dibangun dirawat dengan baik.
Prosesi peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti oleh Presiden.
Jembatan Kabanaran sendiri, yang sebelumnya dikenal sebagai Jembatan Pandansimo, memiliki panjang total 2,3 kilometer. Proyek tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2022 dan rampung pada Juni 2025, dengan nilai investasi mencapai Rp863,72 miliar.
Mengusung desain yang memadukan elemen kearifan lokal seperti gunungan, rumah joglo, dan motif batik, Jembatan Kabanaran berdiri sebagai infrastruktur strategis di jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Dari total target 1.500 kilometer, sekitar 1.300 kilometer Pansela telah terbangun, sementara 250 kilometer sisanya masih dalam proses penyelesaian.
Hadir dalam agenda tersebut Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

