Jakarta –
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun diduga meninggal akibat dianiaya temannya di sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menjelaskan kronologi insiden yang menimpa bocah kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) tersebut.
“Kami merasa kaget kemudian minta kejelasan di WhatsApp Group (WAG) sekolah dan telepon kepada semuanya apa yang sudah terjadi di sekolah sampai hari Rabu (17/5) bahwa sekolah tidak mendengar ada kejadian,” kata Pengawas Pembina Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Ahmad Yani saat konferensi pers di sekolah wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dilansir detikJabar, Senin (22/5/2023).
Yani menegaskan sekolah tidak mengabaikan peristiwa tersebut. Menurutnya, sekolah baru mengetahui ada dugaan penganiayaan setelah nenek korban mengadu. Saat itu, sang nenek menyebut jika korban tidak dapat menghadiri pembelajaran karena harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat dipukuli temannya.
“Mereka menjelaskan bahwa dipukuli A di jam istirahat. Pihak korban minta pertanggungjawaban pihak sekolah untuk mengambil tindakan. Kami menengok ke rumah sakit pukul 13.00 WIB, kondisi anak sangat mengkhawatirkan dipasang alat-alat dan tidak bisa ditanya,” kata Yani.
Kemudian pada Sabtu (20/5) sekira pukul 08.00 WIB, pihak sekolah mendapatkan kabar jika korban MH sudah meninggal dunia. Pihak sekolah pun hadir mengikuti proses menyalatkan dan memakamkan korban.
“Kami memonitor, memantau apa yang hari ini sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dimintai keterangan bahwa karena kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai ataupun menjadi bahan pertimbangan,” katanya.
“Kami senantiasa mengedepankan adil bahwa yang meninggal adalah putra kami maupun yang diduga pelaku adalah juga anak kami. InsyaAllah dalam hal ini kami tidak gegabah dalam mempertimbangkan siapa yang ditunjuk orangnya maka pihak yang berwajiblah yang mungkin bisa menganalisa, menindaklanjuti temuan-temuan,” tambahnya.
Baca selengkapnya di sini.
(mae/idh)