Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sudah bisa digunakan di dua raksasa Asia, yaitu China dan Korea Selatan mulai tahun depan.
Dengan penambahan dua negara ini, daftar destinasi yang bebas uang tunai bagi masyarakat Indonesia semakin panjang, melengkapi Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang yang sudah lebih dulu bergabung.
“Awal tahun depan, beli dim sum di Beijing bisa, lalu beli Tteokbokki di Seoul juga bisa. Tak perlu repot tukar mata uang lagi!” ujar Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, usai Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip redaksi di Jakarta, Kamis 20 November 2025.
Setelah dua negara tersebut, ekspansi QRIS akan ditujukan ke India. BI sedang mengebut penyelesaian kerja sama dengan negara tersebut dengan target bisa diimplementasikan pada tahun depan.
“Dengan India terus kita kejar supaya kita bisa beli kari di sana tanpa ribet,” tambah Fili.
Fili juga mengungkapkan, bahwa Arab Saudi juga menjadi incaran untuk penggunaan QRIS. Namun menurut Fili, prosesnya masih membutuhkan kesabaran. BI saat ini berada dalam tahap negosiasi intensif dengan pihak kerajaan Saudi. Tujuannya adalah mengintegrasikan uang elektronik Indonesia ke dalam aplikasi resmi mereka, Nusuk Apps, agar pembayaran untuk keperluan Umrah atau Haji menjadi jauh lebih mudah dan lancar.
Sebelumnya, QRIS lintas negara yang dibangun BI sudah lebih dulu bisa digunakan di beberapa negara ASEAN, seperti Thailand, Malaysia, hingga Singapura dan Jepang.
QRIS Indonesia kini sedang berupaya ‘menaklukkan’ Asia, mengubah cara bertransaksi dari kantong ke kantong, menjadi scan ke scan.

