Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent turun 2,1 persen menjadi 63,51 Dolar AS per barel, sementara WTI juga melemah 2,1 persen ke level 59,44 Dolar AS per barel.
Dua sumber Reuters menyebut Washington memberi sinyal kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mempertimbangkan kerangka perdamaian yang disusun AS. Rencana itu mencakup penyerahan sebagian wilayah dan beberapa jenis senjata oleh Kyiv.
Zelensky menegaskan peran Amerika sangat penting untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung lebih dari 3,5 tahun. Ia juga menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan format alternatif untuk proses negosiasi.
Analis menilai bahwa jika perang berakhir, Rusia berpotensi meningkatkan ekspor minyaknya, sehingga memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar global.
“Harga minyak bisa turun ke kisaran 50 dolar AS per barel jika pasokan minyak Rusia yang sebelumnya terkena sanksi kembali masuk ke pasar,” kata Scott Shelton dari TP ICAP Group.
Meski begitu, penurunan harga terbatas karena laporan EIA menunjukkan stok minyak mentah AS turun lebih besar dari perkiraan. Analis Onyx Capital Group menambahkan bahwa pasar kini mengalami “kelelahan berita” soal perang Ukraina dan harga kemungkinan bergerak dalam rentang sempit sampai ada kepastian soal perdamaian.

