Latihan yang berlangsung pada Rabu 19 November 2025 di kawasan Bandara PT IMIP Morowali ini merupakan bagian penting dari Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI.
Begitu radar pertahanan menangkap pergerakan mencurigakan (Lasa X), komando udara langsung menggerakkan tiga Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin. Di udara, para pilot menjalankan seluruh prosedur intersepsi, memaksa pesawat asing tersebut mendarat di fasilitas udara yang aman karena tidak memiliki dokumen resmi (flight clearance dan security clearance).
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin turut menyaksikan langsung aksi presisi ini.
Setelah pesawat asing itu mendarat, unsur Satuan Polisi Militer Angkatan Udara (Satpomau) bersama prajurit Korpasgat segera mengamankan lokasi. Pemeriksaan awal terhadap pesawat dan awaknya langsung dilakukan sebelum dilanjutkan dengan pendalaman intelijen untuk mengetahui tujuan penerbangan ilegal tersebut.
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra menegaskan, latihan ini penting untuk memastikan kesiapan pertahanan.
“Tempat ini adalah mungkin salah satu contoh yang dimana nantinya akan dilengkapi lembaga tersebut sehingga akan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku di negara kita,” ujar Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra dalam keterangan resmi yang dikutip redaksi di Jakarta.
Lanjut Marsdya Andyawan, latihan ini juga selaras dengan arahan strategis Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengamanan berlapis di wilayah Morowali.

