Jakarta –
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, ikut menjemput jenazah menteri era Presiden Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja, di Bandara Soekarno-Hatta serta mengantarkan ke rumah duka. Siti menyebut Sarwono merupakan sosok yang tak tergantikan.
“Meskipun dalam hati kita tahu bahwa beliau mungkin tidak tergantikan ya tapi pekerjaan-pekerjaan birokratik saya kira akan lancar dilakukan,” kata Siti Nurbaya kepada wartawan di rumah duka, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2023).
Siti mengaku kehilangan sosok Sarwono. Dia mengatakan birokrasi di Kementerian Lingkungan Hidup akan tetap berjalan meski kehilangan Sarwono selaku Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim.
“Kalau pada dasarnya sih kalau pekerjaan di birokrasi harus tertangani, nggak ada pejabatnya pun pekerjaanya harus jalan dan kita akan menghimpun segala upaya yang kita miliki untuk mengatasi bersama-sama. Saya kira Pak Sarwono juga punya kader yang banyak dan cukup baik,” ujarnya.
Siti berterima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran pemulangan jenazah Sarwono. Menurutnya, Sarwono merupakan senior yang banyak memberi teladan.
“Kita berdukacita atas wafatnya bapak Sarwono Kusumaatmadja, saya kira semua orang tahu bahwa beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa, beliau menjadi mentor banyak rekan, beliau adalah senior, beliau juga profesional, memberi keteladanan, penuh pengetahuan, solutif, dan menjadi tempat yang nyaman untuk diajak bicara dalam perspektif,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Pertama Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (1999), Sapta Nirwandar, menyebut Sarwono sebagai sosok sederhana dan jujur. Dia juga merasa kehilangan dan sedih atas kepergian Sarwono.
“Kebetulan saya tiga kali sama beliau, beliau adalah figur yang sederhana, cerdas pisionaris. Banyak karya-karya beliau yang sangat fundamental, bagi tiga instansi tadi yang menjadi contoh teladan dan juga menjadi program yang sangat kita banggakan sampai saat ini,” kata Sapta kepada wartawan.
Pada masa hidupnya, Sarwono Kusumaatmadja pernah menjabat sejumlah jabatan publik, yaitu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (1999-2001), Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993-1998), Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1988-1993), dan anggota DPR-RI (1971-1988).
(haf/haf)