Lewat pesan singkat kepada redaksi, Prof. Mukri membenarkan keaslian dokumen tersebut.
“Benar,” jawabnya singkat, Jumat, 21 November 2025.
Namun ketika ditanya lebih jauh mengenai siapa sosok yang disiapkan sebagai pengganti Gus Yahya, Prof. Mukri memilih tidak menjawab.
Ia hanya meneruskan pesan Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang meminta seluruh jajaran NU tidak terprovokasi dan tetap menjaga suasana tetap sejuk.
Gus Ipul menegaskan bahwa dinamika yang sedang terjadi merupakan persoalan organisasi biasa dan saat ini tengah ditangani oleh jajaran Syuriah PBNU sesuai mekanisme internal. Karena itu, seluruh level kepengurusan diminta tetap fokus menjaga keteduhan.
“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujar Gus Ipul.
Ia menekankan pesan ini berlaku untuk semua tingkatan, mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU, hingga Ranting NU, agar tidak terpancing berbagai spekulasi yang berkembang di luar.
Situasi panas di internal PBNU mencuat setelah rapat harian Syuriyah menilai adanya pelanggaran serius terkait penyelenggaraan AKN NU, undangan narasumber yang disebut terkait jaringan Zionisme internasional, hingga dugaan persoalan tata kelola keuangan. Keputusan final kini berada di tangan Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

