Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas penguatan hubungan strategis hingga isu kemanusiaan global.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan pertemuan itu menjadi langkah awal menuju peluncuran resmi Indonesia-UK Strategic Partnership pada awal tahun depan. Kemitraan tersebut disebut sebagai babak baru dalam sejarah hubungan kedua negara.
“Kedua pihak berencana meluncurkan secara resmi Indonesia-UK Strategic Partnership, yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah kerja sama kedua negara,” ujar Teddy.
Sektor maritim, kata Teddy, menjadi salah satu perhatian utama. Prabowo dan Starmer sepakat memperkuat Maritime Partnership Program, termasuk kerja sama keamanan laut, pertukaran informasi, serta peningkatan kapasitas penegakan hukum di wilayah perairan.
Pembahasan juga menyentuh percepatan Economic Growth Partnership. Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia memperluas kolaborasi yang diarahkan pada penciptaan lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap memperluas kolaborasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” lanjutnya.
Di sektor pendidikan, Starmer menegaskan dukungan penuh terhadap rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas top Inggris di Indonesia. Ia juga menyampaikan komitmen menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia.
“PM Starmer memberi perhatian terhadap rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas terkemuka Inggris di Indonesia dan menyampaikan komitmen pemerintah Inggris untuk menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia,” ucap Teddy.
Selain isu bilateral, kedua pemimpin turut menyoroti perkembangan situasi di Gaza. Prabowo dan Starmer menekankan pentingnya pembentukan stabilisation force internasional guna melindungi warga sipil serta memastikan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan tanpa hambatan.
Teddy menegaskan, pertemuan ini menjadi momentum penting dalam menyiapkan agenda strategis kedua negara pada awal tahun mendatang.
“Pertemuan virtual tersebut menandai langkah awal penting menuju agenda bersama pada awal tahun mendatang, serta mempertegas komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan yang inklusif, visioner, dan saling menguntungkan,” pungkasnya.

