Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Max Allegri Sambut Laga Derby, Tegaskan Inter Milan Tetap Favorit

    November 23, 2025

    Rais Aam Pecat Penasihat PBNU Holland Taylor

    November 23, 2025

    Ukraina Lancarkan Serangan Drone Sasar Pembangkit Listrik Dekat Moskow, Picu Kebakaran Besar : Okezone News

    November 23, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Politik Pembelahan Jokowi

    Politik Pembelahan Jokowi

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 22, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Saya jawab begini: “Yang butuh didukung itu Roy Suryo cs, bukan Jokowi. Jokowi sudah didukung Polisi. Jokowi sejak awal berniat memenjarakan orang, bukan menjawab keraguan atas ijazahnya.


    Yang menuduh adalah yang membuktikan. Ini betul. Teorinya memang begitu. Tapi ijazah Jokowi sudah pernah memenjarakan dua orang, masak masih mau memenjarakan delapan orang lagi? Harusnya dibuka saja.

    Meski terlambat, Hakim Konstitusi Arsul Sani sudah mencontohkan. Ia dituduh memiliki ijazah palsu, ia membukanya di hadapan publik. Ia tak melaporkan balik orang yang menuduhnya. Begitulah seharusnya, tak seperti Jokowi.



    Apalagi yang dilakukan Arsul Sani baru-baru ini membantah semua dalih Jokowi dan pendukungnya sejak dulu. “Jangan-jangan, Jokowi tak bersedia membuka ijazahnya karena memang ijazahnya palsu?” Orang boleh berspekulasi.

    Orang mulai curiga, kalau asli kenapa takut dibuka? Kalau asli dan takut dibuka, berarti benar dugaan orang bahwa ini murni politiknya Jokowi. Jokowi menjadikan kasus ijazahnya untuk kepentingan politiknya.

    Ini juga alasan saya, kenapa mendukung Roy Suryo cs, bukan Jokowi? Politik saya sudah berbeda dengan Jokowi-Gibran, tapi dengan Prabowo masih. Politik Jokowi sudah tidak asyik lagi dan sudah kedaluwarsa.

    Politik Jokowi itu hidup dalam pembelahan, konflik politik. Selama ada pembelahan, selama itu Jokowi relevan. Sementara itu politik Prabowo merangkul dan dirangkul. Sebetulnya, bertolak-belakang sekali dengan politiknya Jokowi.

    Politiknya Jokowi merangkul dan dirangkul pun dalam rangka untuk kepentingan politiknya. Bukan dalam rangka merangkul dan dirangkul itu sendiri. Merangkul Prabowo pun dulunya untuk kepentingan politiknya. Beda sekali dengan Prabowo.

    Kasus ijazah ini bukti nyata karakteristik politik Jokowi itu sendiri. Asli atau palsu, sebetulnya sudah tak relevan lagi. Kalau terbukti palsu memang akan lebih tragis akhir politik Jokowi. Tapi kalau asli pun memperbaiki citra politik Jokowi yang baik, sudah tak tertolong. Prabowo jauh sekali dengan cara berpolitik seperti itu.

    Saya kira, seperti halnya kasus Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong, termasuk Bambang Tri dan Gus Nur, politik Prabowo sudah menunggu di ujung. Kalau nanti Roy Suryo cs bernasib malang, Prabowo mustahil membiarkan begitu saja. Kasus ijazah ini kasus yang remeh-temeh. Tak ada target politik Prabowo di situ.

    Tapi setidaknya Roy Suryo cs berhasil membongkar dan mengakibatkan Gibran tak bisa lagi mencalonkan diri pada Pilpres 2029. PKPU No 19 tahun 2023 Pasal 18 ayat 3 berhasil dibongkar Roy Suryo cs. PKPU ini PKPU paling masuk angin dan harus segera dihapus.

    Mana ada orang yang tak punya ijazah SMA, lalu punya ijazah sarjana, dan diperbolehkan pula mendaftar sebagai capres-cawapres? Dulu publik tidak ngeh, tapi berkat Roy Suryo cs semua jadi nggeh permainan politik kotor seperti itu.

    Bisa jadi karena itu target politik Jokowi pun sudah beralih dari Gibran ke Kaesang. PSI sudah membuat kebijakan bahwa setiap spanduk dan alat peraga yang dibuat harus ada foto Jokowi dan Kaesang.

    Wajar saja, Jokowi benar-benar akan bekerja keras untuk membesarkan PSI. PSI pertaruhan politik Jokowi. Berhasil atau tidak, kita lihat saja nanti. Sepandai-pandainya tupai melompat, sesekali akan jatuh juga. Begitulah.

    Erizal
    Direktur ABC Riset & Consulting





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Rais Aam Pecat Penasihat PBNU Holland Taylor

    November 23, 2025

    Rais Aam PBNU Copot Penasihat Khusus Gus Yahya

    November 23, 2025

    TNI AL Tangkap 6 Pekerja Migran Ilegal di Tanjung Balai Karimun

    November 23, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Max Allegri Sambut Laga Derby, Tegaskan Inter Milan Tetap Favorit

    Berita Olahraga November 23, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Italia: Pelatih AC Milan, Max Allegri berbicara kepada media dalam konferensi pers…

    Rais Aam Pecat Penasihat PBNU Holland Taylor

    November 23, 2025

    Ukraina Lancarkan Serangan Drone Sasar Pembangkit Listrik Dekat Moskow, Picu Kebakaran Besar : Okezone News

    November 23, 2025

    Rais Aam PBNU Copot Penasihat Khusus Gus Yahya

    November 23, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Max Allegri Sambut Laga Derby, Tegaskan Inter Milan Tetap Favorit

    November 23, 2025

    Rais Aam Pecat Penasihat PBNU Holland Taylor

    November 23, 2025

    Ukraina Lancarkan Serangan Drone Sasar Pembangkit Listrik Dekat Moskow, Picu Kebakaran Besar : Okezone News

    November 23, 2025

    Rais Aam PBNU Copot Penasihat Khusus Gus Yahya

    November 23, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.