Menag mengungkapkan, peringatan ini seperti tengah menikmati suasana masa lalu. Ia juga sengaja tampil dengan mengenakan setelan klasik berwarna hijau-hijau. Beberapa peserta yang hadir juga mengenakan pakaian guru di masa lalu.
“Ya, nostalgia dulu guru-guru memakai pakaian seperti ini. Guru-guru itu tokoh masyarakat, ya. Luar biasa. Alhamdulillah, kita sekarang ini memperingati Hari Guru,” ucap Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu, 23 November 2025.
Rombongan pesepeda bergerak keluar dari halaman kantor Kementerian Agama (Kemenag) menuju Lapangan Banteng dan jalur kota yang sudah disiapkan.
Menag bercerita bahwa di jaman dulu tidak ada kendaraan seperti maupun mobil.
“Ya, jalan kaki kejauhan. Makanya kita pakai sepeda,” katanya.
Menurut Menag, kegiatan bersepeda ini bukan sekadar seremoni, melainkan cara menghormati perjalanan panjang para guru di masa lalu. Banyak guru generasi awal Indonesia mengandalkan sepeda untuk mencapai sekolah yang jaraknya jauh dari permukiman,
Ia juga menyebut manfaat sepeda yang relevan hingga kini dan memperkuat kampanye ekoteologi yang saat ini terus digaungkan Kemenag.
“Sepeda itu manfaatnya banyak. Olahraga, bebas polusi, cepat sampai, dan biayanya murah. Anti-polusi ya. Anti-polusi dan biasa boncengan,” kata Menag.

