Indonesia Ingin G20 Tempatkan Isu Kemanusiaan di Pusat Tata Kelola Global (Dok Setwapres)
JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya menempatkan isu kemanusiaan sebagai inti tata kelola global dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dia menyoroti rangkaian bencana alam serta krisis di berbagai belahan dunia, termasuk konflik kemanusiaan dari Palestina hingga Ukraina yang menegaskan sebagian bencana merupakan akibat ulah manusia.
“Bapak Wakil Presiden menggarisbawahi bahwa bencana tidak hanya bersifat alamiah. Sebagian merupakan akibat perbuatan manusia. Kita melihat hal itu terjadi di Gaza, Ukraina, Sudan, Sahel, dan banyak kawasan lain. Situasi ini menegaskan perlunya menempatkan kemanusiaan di pusat tata kelola global serta mendorong G20 mengambil peran keteladanan,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025).
Terkait risiko bencana alam, Gibran menekankan pentingnya penguatan mitigasi. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di kawasan rawan bencana di lingkar Asia Pasifik memandang strategi pengurangan risiko sebagai elemen penting pembangunan nasional.
Gibran juga menyoroti perlunya pertumbuhan ekonomi global yang kuat, adil, dan inklusif. Ia menilai akses pembiayaan internasional harus lebih mudah, dapat diprediksi, dan setara—terutama bagi negara-negara berkembang. Langkah-langkah seperti penghapusan utang, pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran, dan transisi hijau disebut sebagai opsi yang perlu diperkuat.
Dalam sesi tersebut, Gibran mencontohkan keberhasilan Indonesia menerapkan standar pembayaran nasional melalui kode QR yang dikembangkan Bank Indonesia. Solusi digital berbiaya rendah ini telah diadopsi sejumlah negara di Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

