Ilustrasi.
JAKARTA – Di era digital, WhatsApp menjadi salah satu media komunikasi paling populer dengan berbagai fitur yang membuat obrolan menjadi mudah dan lancar. Salah satu fitur ini adalah sticker, yang memungkinkan pengguna mengekspresikan emosi, dukungan, bahkan doa dengan cara visual.
Sticker doa berisi kalimat seperti “Semoga sehat selalu”, “Alhamdulillah”, ilustrasi tangan berdoa, bahkan lafaz doa dan ayat Al-Qur’an kerap dikirimkan dalam obrolan atau grup obrolan. Sticker doa ini menimbulkan pertanyaan: apakah doa dalam bentuk sticker bernilai ibadah menurut Islam?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut pandangan dari ulama dan Al-Qur’an tentang doa.
Pandangan Ulama
Imam An-Nawawi menegaskan bahwa doa yang diucapkan dengan lisan hingga terdengar oleh diri sendiri, sebagaimana disampaikan:
اعلم أن الأذكار المشروعة في الصلاة وغيرها، واجبةً كانت أو مستحبةً، لا يُحسبُ شيءٌ منها ولا يُعتدّ به حتى يتلفَّظَ به، بحيثُ يسمعُ نفسهُ إذا كان صحيح السمع لا عارض له
Artinya: “Ketahuilah bahwa zikir-zikir yang disyariatkan, baik dalam shalat maupun di luar shalat, baik yang wajib maupun yang sunnah, tidak dihitung dan tidak dianggap sah sampai diucapkan dengan lisan, sehingga orang yang mengucapkannya dapat mendengar dirinya sendiri, jika ia memiliki pendengaran yang normal dan tidak ada halangan.” (Imam Nawawi, Al-Adzkar, [Beirut, Dar Ibn Hazm: 2004], h. 46–47).

