Freeport Targetkan Produksi Emas (Foto: Okezone)
JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan produksi emas tahunan akan menembus angka 43 ton pada tahun 2028 dan 2029. Proyeksi ini sejalan dengan beroperasinya tambang baru serta pulihnya produksi tambang Grasberg pasca-insiden luncuran material basah.
Direktur Utama PTFI, Tony Wenas, menjelaskan pada 2026 produksi emas diperkirakan berada di angka 26 ton, kemudian meningkat menjadi 39 ton pada 2027, dan mencapai 43 ton pada 2028 dan 2029.
“Jadi kalau kita lihat, tahun 2026 kami bisa memproduksi 26 ton emas, di 2027 bisa 39 ton emas, dan di 2028 dan 2029 sekitar 43 ton emas. Ini sejalan dengan pemulihan tambang Grasberg,” ujarnya dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Senin (24/11/2025).
Tony mengatakan bahwa saat ini perseroan juga tengah mengembangkan tambang bawah tanah baru yang keempat di kompleks yang sama, yakni Kucing Liar. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada 2029.
“Diperkirakan baru akan mulai berproduksi pada 2029, dan tentu saja dengan ini kami berharap dapat mencapai perolehan logam yang lebih tinggi dari yang ada sekarang,” lanjutnya.
Dia menambahkan, peningkatan produksi emas ini akan berdampak langsung terhadap penerimaan negara. Dengan produksi mencapai 43 ton per tahun, kontribusi terhadap pendapatan negara diproyeksikan dapat mencapai lebih dari USD 6 miliar atau sekitar Rp 100 triliun per tahun, dari dividen, pajak, maupun PNBP.

