Jakarta –
Mediasi antara penyanyi Dewi Perssik dengan Ketua RT 06, Malkan, terkait isu penolakan hewan kurban telah selesai dan berujung buntu. Malkan pun membantah ada pemerasan terhadap Dewi sebesar Rp 100 juta.
Malkan mengatakan, ketika Mediasi, dirinya sempat menanyakan kebenaran terhadap Asisten Rumah Tangga (ART) Dewi Perssik soal pemerasan Rp 100 juta. Kata dia, ART itu mengatakan Malkan memang tidak pernah meminta uang Rp 100 juta ke Dewi Perssik.
“Saya seneng saja ketika ART yang jadi sumber informasi dari bu Dewi, telah mengakui bahwa saya tidak pernah meminta uang Rp 100 juta sebagai pungli atau sebagai pungutan. Apa bila sapi itu diambil kembali,” kata Malkan seusai mediasi di Jakarta Selatan, Kamis (29/6/2023).
Malkan mengatakan dugaan pemerasan itu terjadi karena ada kesalahpahaman. Hal itu terjadi saat ART Dewi akan mengambil kembali sapi itu, dan dirinya tersinggung lantaran hewan kurban tersebut dipikir akan di potong di tempatnya.
“Saya cuman bilang gini ‘karena anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya nggak mau, untuk membantu menaikkan sapi’. Selain karena sapi itu besar, kami bukan ahlinya, kalau sapi itu ngamuk gimana,” sebut Malkan.
Diketahui, Dewi Perssik sendiri mengungkapkan dugaan penolakan sapi kurban itu melalui Live Instagram pada Selasa, 27 Juni 2023, malam hari. Dia mengaku sapi kurbannya ditolak oleh ketua RT di lingkungannya.
“Aku minta tolong ke ustaz di dekat rumah untuk menitip sapi untuk kurban. Tapi, ART dan sekuritiku malah dibentak oleh Bapak RT 04 di sekitar rumah ku ini. Katanya, lingkungan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging,” kata Dewi Perssik melalui live Instagramnya.
Dewi Perssik juga menceritakan niat awalnya hanya menitipkan dan meminta data warga sekitar yang ingin dibagikan daging kurban. Meskipun disembelih di tempat lain, Dewi Perssik mengaku sudah meminta daftar nama warga untuk dibagikan daging kurban darinya.
Namun, menurut Dewi Perssik, tiba-tiba datang ketua RT setempat dan langsung menolak kurban darinya. Dia juga menyebutkan ketua RT meminta uang Rp 100 juta jika dia ingin sapi kurbannya diurus dan tetap berkurban di wilayahnya.
(lir/lir)