Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko
JAKARTA — Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyebut, pemerintah memperkuat sinergi dan menyampaikan berbagai langkah strategis lembaga dalam mendukung percepatan pengentasan kemiskinan secara terpadu di Indonesia.
Budiman mengatakan, definisi kemiskinan tidak dapat disederhanakan hanya sebagai kekurangan uang tunai. Selama ini kata dia, pengentasan kemiskinan kerap dipahami sebatas pemberian Bantuan Sosial atau Bantuan Langsung Tunai.
“BP Taskin merumuskan bahwa kemiskinan tidak hanya terkait kekurangan uang, melainkan juga kekurangan aset dan akses, seperti kepemilikan tanah, rumah, hewan ternak, serta akses ekonomi yang dinamis,” ujar Budiman, Senin (24/11/2025).
Dengan memahami akar persoalan tersebut, BP Taskin menyoroti dan mengatasi kemiskinan melalui tiga dimensi, yaitu kekurangan uang, kekurangan aset, dan keterbatasan akses.
Sebagai lembaga koordinatif, BP Taskin bekerja sama dengan kementerian, lembaga pemerintah pusat, dan pemerintah daerah untuk memastikan sinkronisasi, koordinasi, monitoring, serta evaluasi berbagai program pengentasan kemiskinan.
“’Kolaborasi ini diharapkan menciptakan integrasi program yang lebih efektif dan tepat sasaran,” ujar Budiman.
Salah satu fokus BP Taskin adalah memperkuat intervensi di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi di seluruh provinsi.
“Pemerintah mendorong pembangunan 80.000 koperasi sekaligus menghadirkan pendampingan khusus bagi wilayah-wilayah miskin agar mampu meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat,”tandasnya.

