Menurut Iwan, Presiden Prabowo menargetkan kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga nol persen pada 2026 dan angka kemiskinan umum menyentuh 4,5 persen pada 2029.
“Sekarang angka kemiskinan kita per Maret berada di 8,47 persen. Target Presiden Prabowo Subianto tahun 2029 itu turun menjadi 4,5 persen,” kata Iwan dalam media Gathering BP Taskin, Senin, 24 November 2025.
Ia optimistis target tersebut dapat dicapai lewat integrasi program yang kini mulai berjalan.
Bahkan, Iwan menyebut bahwa jika Prabowo kembali menjabat untuk periode kedua, angka kemiskinan dapat ditekan hingga nol persen jauh lebih cepat dari proyeksi nasional jangka panjang.
“Kalau Presiden Prabowo diberikan kesempatan lagi lima tahun ke depan, saya yakin angka kemiskinan bisa nol persen. Tidak perlu menunggu sampai 2045,” ujarnya.
Iwan menegaskan pemerintah tidak ingin terjebak dalam kebiasaan perencanaan jangka panjang tanpa akselerasi nyata.
Menurutnya, lompatan signifikan akan dicapai melalui konsolidasi dan integrasi program lintas kementerian.
“Semua program pengentasan kemiskinan kini kami integrasikan. Kolaborasi ini bukan wacana, sudah kami lakukan. Ini bagian dari percepatan yang dicanangkan presiden,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa percepatan pengentasan kemiskinan akan sangat ditentukan oleh keberanian pemerintah menyederhanakan hambatan birokrasi.
“Ada banyak aturan yang menghambat. Itu yang kami percepat. Kalau birokrasi lambat, kemiskinan tidak akan turun,” pungkas Iwan.

