Jakarta –
Damkar DKI Jakarta mengevakuasi Ahmad Juwanto (19), pria obesitas yang memilki bobot sekitar 230 kilogram di Cipayung, Jakarta Timur. Proses evakuasi Juwanto berjalan dramatis.
Dari video yang diunggah akun Instagram @humasjakfire seperti dilihat, Kamis (6/7/2023), tampak Juwanto rebahan miring di brankar atau tempat tidur dorong ambulans. Ia mengenakan kaus berwarna hitam. Sejumlah petugas Damkar bersiap di sekeliling Juwanto untuk proses evakuasi.
Pada adegan selanjutnya, brankar yang membawa Juwanto digeser perlahan melewati sebuah lorong di dalam bangunan. Beberapa orang tampak mengabadikan momen tersebut.
“Pelan, pelan,” ucap seseorang.
Lalu, brankar Juwanto dimasukkan ke dalam ambulans berwarna putih. Tampak beberapa orang mengangkat Juwanto ke dalam ambulans.
Di dalam ambulans, ranjang tersebut diikat dengan sabuk pengaman agar bila terjadi guncangan, Juwanto tidak terjatuh. Ada sejumlah petugas gabungan yang turut ada di dalam ambulans.
“Sebanyak 8 personel dikerahkan menuju lokasi. Prosesnya mulai berlangsung pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB,” tulis akun Instagram @humasjakfire seperti dilihat, Kamis (6/7/2023).
Juwanto disebut harus dievakuasi ke rumah sakit (RS) untuk dilakukan pengobatan. Menurut informasi, Juwanto tidak dapat berjalan dan hanya berbaring di rumah karena obesitas.
“Setelah berhasil dipindahkan ke mobil ambulance, ia dibawa menuju RS Adhyaksa untuk mendapat pengobatan lebih lanjut,” lanjutnya.
Dirawat Pakai Pembiayaan BPJS
Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, mengabarkan Juwanto telah dirujuk ke RS. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan terbaru, Juwanto memiliki berat badan sekitar 230 kg dengan tinggi badan 165 cm.
“Pada hari ini yang bersangkutan sudah dirujuk oleh Puskesmas Kecamatan Cipayung ke Rumah Sakit Adhyaksa,” kata Anwar kepada detikcom, Kamis (6/7).
Dia mengatakan penanganan medis terhadap Juwanto dilakukan pada pagi tadi dari rumahnya di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jaktim.
Evakuasi Juwanto melibatkan petugas gabungan dari tim Ambulans Gawat Darurat (AGD), pemadam kebakaran (damkar), BNPB, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), pihak Kecamatan Cipayung, dan Kelurahan Ceger.
Juwanto dirawat di RS dengan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Untuk sementara di-cover BPJS,” katanya.
Obesitas Sejak Umur 10 Tahun
Kondisi obesitas membuat Ahmad tak bisa beraktivitas seperti beberapa tahun sebelumnya. Dia mengatakan berat badannya naik drastis setelah dewasa.
“Sejak umur 10 tahun mulai obesitas. Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun,” kata Juwanto, dilansir Antara, Rabu (5/7/2023).
Bobot tubuh 200 kg membuat Ahmad tidak memungkinkan untuk berjalan. Dia menghabiskan seluruh waktunya dengan berbaring dan duduk di ruang tamu rumahnya di Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jaktim.
Nenek Juwanto, Lina (54), mengaku tidak mengetahui pasti penyebab obesitas yang diderita Juwanto sehingga mereka tidak dapat berbuat banyak untuk memulihkan kondisi Juwanto.
Menurut dia, sejak masih duduk di sekolah dasar (SD) cucunya tersebut memang sudah mengalami obesitas dan bobotnya terus bertambah hingga dewasa.
“Memang badannya gede dari kecil sih, dari SD juga sudah besar badannya. Sudah kelihatan gede,” tutur Lina.
(isa/jbr)