Hal tersebut ia sampaikan dalam sesi PKS Legislative Report sebelum Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Haris menyebut bahwa program tersebut memiliki dampak langsung yang sangat signifikan untuk kesejahteraan penerima manfaat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.
“Program ini bisa menyentuh kepentingan akan gizi bagi perempuan hamil, siswa TK, SD, SMP, SMA, hingga madrasah, dan tentu ini sangat bermanfaat bagi mereka,” ujar Haris.
Selain meningkatkan kualitas gizi generasi muda, ia menjelaskan bahwa keberadaan dapur pelaksana program juga terbukti menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Bahan-bahan makanan yang diperlukan akan disuplai oleh petani, pedagang, dan UMKM lokal.
“Ini bisa meningkatkan dinamika ekonomi lokal karena dapur-dapur program membutuhkan bahan pokok yang disuplai dari masyarakat sekitar, dan tentu ini akan punya dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
Haris juga menyoroti potensi penyerapan tenaga kerja dari program ini. Setiap dapur, menurutnya, dapat mempekerjakan puluhan warga di sekitar lokasi.
“Program ini juga akan menyerap tenaga kerja kira-kira 40?”50 orang per dapur dan tentu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Haris menegaskan bahwa Komisi IX DPR RI siap mengawal keberlanjutan dan efektivitas program tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

