Jakarta –
Konsultan desain yang bermarkas di Inggris, Buro Happold menyebut proyek Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai dengan konsep desain orisinal dari Buro Happold. PKS khawatir pernyataan tersebut kental dengan nuansa politis.
“Tapi yang menjadi pertanyaan saya adalah kenapa setelah ramai dibicarakan baru ada pernyataan tersebut? Sebelumnya saya belum pernah dengar, bahkan di rapat-rapat tertutup dengan DPRD juga belum pernah diutarakan. Saya khawatir pernyataan ini ada nuansa politiknya,” jelas anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, kepada wartawan, Minggu (9/7/2023).
Menurut Aziz, Pemda DKI dalam hal ini Jakpro, sudah melakukan prosedur yang benar dengan melibatkan Buro Happold. Terlebih, Buro Happold sudah berpengalaman membangun stadion-stadion kelas dunia.
“Konsultan berfungsi sebagai pemberi desain dan kawan berfikir dan berdiskusi memang tidak harus 100% diikuti, karena yang dihasilkan konsultan adalah rekomendasi dan yang paling tahu kondisi lapangan adalah developer/ pembangun. Di sinilah fungsi konsultan sebagai kawan berfikir developer bisa dijalankan,” jelas Aziz.
Aziz berpesan kepada pemerintah yang hendak merenovasi JIS untuk melakukan langkah-langkah yang benar. Yakni dengan melibatkan konsultan tingkat dunia.
“Karena setiap sen uang yang dikeluarkan menggunakan uang rakyat yang sedang dalam keadaan sulit hari ini,” tutur Aziz.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Demokrat Misan Samsuri membela Anies Baswedan. Ia menyebut Anies sudah menciptakan stadion yang monumental.
“Pak Anies sudah membuat sebuah proyek monumental yang memang menjadi kebutuhan Kota Jakarta harus diakui. Perkara kemudian ada kekurangan ya di perbaiki untuk menyempurnakannya. Yang penting tujuan utamanya adalah hajat internasional U-17 itu dapat terlaksana dengan baik,” kata Misan.
Diberitakan sebelumnya, Buro Happold sendiri diketahui sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan JIS. Dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Buro Happold menjelaskan perannya dalam proyek tersebut.
“Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019,” bunyi keterangan resmi tersebut, Minggu (9/7/2023).
“Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi,” bunyi kelanjutannya.
Lantas apa yang terjadi, mengapa JIS ketahuan banyak kekurangan di sana-sini hingga perlu direnovasi untuk memenuhi standar FIFA?
“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah,” tegas keterangan resmi tersebut.
(isa/imk)