Lomba yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-63 Seskoal Tahun 2025 ini diselenggarakan Pusat Kajian Maritim (Pusjianmar) di bawah binaan Danseskoal Laksda TNI Ariantyo Condro Wibowo.
“Lomba ini bertujuan untuk melahirkan perspektif baru yang inovatif dan solutif dalam rangka memperkuat pembangunan keamanan maritim nasional,” kata Danseskoal.
Sebanyak 202 artikel masuk sejak lomba ini dibuka pada awal Oktober 2025. Dari keseluruhan itu kemudian dipilih 10 terbaik oleh tim penilai yang terdiri dari Guru Besar Unhan RI Prof. Anak Agung Banyu Perwita, Kedepiptek Seskoal Kolonel Laut (T) Dr. Achmad Faisol dan Direktur Namarin Siswanto Rusdi.
Tiga peserta yang keluar sebagai pemenang yakni:
Juara I memperoleh piala dan uang senilai Rp6,3 juta jatuh kepada Nia Norlyanti dari Unhan dengan judul artikel ‘Diplomasi Pertahanan Maritim Indonesia: Implementasi White Hull Diplomacy dalam Mengelola Grey Zone di Laut Natuna Utara.
Juara II memperoleh piala dan uang senilai Rp3,7 juta jatuh kepada Mayor Laut (P) Dr. Imam Chadhafi (Mabesal) dan Dr. (Cand) Efatha Filomeno Borromeu Duarte (Universitas Udayana) dengan judul ‘Melampau Kecepatan Mesin: Adaptasi ROE dan Sinergitas di Era Perang Atribusi Artificial Intelligent’.
Juara III memperoleh piala dan uang senilai Rp1,8 juta jatuh kepada Letkol Laut (P) Mahmud Ridho Ardhi (Koarmada I) dengan judul ‘Dari Laut Menuju Kekuatan Dunia: Membangun Keamanan Maritim Adaptif Menghadapi Ancaman Hibrida di Era Prabowo Subianto.
Kemudian tujuh lainnya memperoleh juara harapan dengan hadiah Rp1 juta.
Usai mendengarkan paparan dari ketiga pemenang, Danseskoal menyatakan kebanggaannya terhadap lomba karya tulis ini.
“Seskoal akan terus mempertahankan marwahnya sebagai center of excellence for maritime studies, sehingga kita akan majukan kegiatan-kegiatan seperti ini supaya masyarakat umum itu mengenal angkatan laut bukan hanya kapal perang tapi ada sekolah dan ada lembaga kajian yang namanya Pusjianmar yang alhamdulillah sekarang sudah terkenal,” jelasnya.
Kapusjianmar Seskoal Laksma TNI Salim selaku ketua penyelenggara menyatakan lomba ini menjadi ajang dalam memperkaya khazanah pemikiran maritim bangsa.
“Ini menjadi wadah dalam menggali ide, pemikiran dan gagasan strategis dari para akademisi, prajurit dan PNS TNI-Polri, mahasiswa, peneliti maupun masyarakat umum yang peduli terhadap isu maritim Indonesia,” tandas Salim.

