Jakarta –
Warga Kampung Susun Akuarium curhat di depan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal masalah hunian kampung susun. Warga curhat karena hingga kini belum bisa menempati rusun itu.
“Kami berproses dengan Dinas Cipta Karya, berproses dengan tim Cagar Budaya, dan berproses dengan Dinas Kebudayaan. Semua harus paham bahwa yang terjadi di sini bukan kemauan kami. Jangan dianggap setelah Bapak Anies Baswedan selesai, semua selesai juga,” kata Dharma Diani dilansir Antara, Sabtu (15/7/2023).
Diani mengatakan meski saat ini pembangunan Kampung Susun Akuarium sudah bertambah dua blok, yakni Blok A dan C, namun warga belum dapat menempati hunian tersebut. Sebab, masih terkendala persoalan administrasi.
Ketua RT 012/RW04 Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Topas Juanda mengatakan dari lima blok Kampung Susun Akuarium, baru dua blok yang pembangunannya sudah tuntas dan sudah ditempati warga yaitu Blok B dan D. Satu blok lagi yaitu Blok E masih belum selesai karena sedang proses pengerjaan.
Syarat menempati Kampung Susun Akuarium adalah warga terkena dampak penggusuran pada pemerintahan Basuki Tjajaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Manajemen Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) yang dikelola Diani dan kawan-kawan memiliki semua data aset kerugian warga sehingga bukti-bukti yang dimiliki itu yang diserahkan kepada pusat rumah dan agraria untuk dikaji sebagai persyaratan.
Pada 17 Agustus 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan menyepakati warga mengelola seluruh fasilitas yang disediakan bagi 103 orang pertama yang menghuni Kampung Susun Akuarium melalui manajemen Koperasi ABM.
Anies mengatakan masyarakat yang tinggal di Kampung Susun Akuarium, harus menjadi anggota koperasi. Sehingga bisa terlibat langsung dalam setiap komitmen yang disepakati bersama.
(zap/jbr)