Setya Puji (53), seorang sopir taksi online ditikam hingga tewas di Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Korban ditemukan tewas simbah darah di dalam mobil taksi online miliknya.
Pembunuhan sadis itu terjadi, tepatnya di Jalan Raya Kampung Cilangkara RT 002 RW 001, Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Senin (17/7) malam. Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Polsek Serang Baru bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut.
Dalam kurun waktu singkat, polisi berhasil menangkap tersangka Asep Saefudin (27). Asep yang merupakan pedagang tapai itu ditangkap di rumahnya di kawasan Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/7) dini hari.
Tersangka Pesan Taksi Online
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan awalnya korban memesan taksi online pada Senin (17/7) sekitar pukul 20.30 WIB. Tersangka, Asep Saefudin meminjam ponsel saksi inisial A untuk memesan taksi online.
Tersangka memesan taksi online saat berada di Jalan Sultan Agung Kota Baru, Medan Satria, Kota Bekasi. Asep meminta diantarkan ke Cilangkara, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Polisi menangkap pelaku pembunuhan sopir taksi online di Serang Baru, Kabupaten Bekasi. (Foto: dok. Istimewa)
|
“Pelaku ini dari arah Kranji, habis dari tempat orang tuanya di Kranji kemudian mau kembali ke rumahnya di Cilangkara,” kata Twedi dalam jumpa pers di Mapolres Metro Bekasi, Kamis (20/7/2023).
Motif Tersangka Bunuh Korban
Twedi mengungkapkan saat tersangka sudah berada di mobil taksi online, terjadi percakapan antara korban dengan tersangka. Namun rupanya, ada ucapan korban yang membuat tersangka tersinggung.
Asep mengaku korban saat itu menasihatinya sembari mendorong kepalanya. Rupanya nasihat tersebut membuat Asep marah.
“Pelaku merasa tersinggung, kemudian setelah berbincang-bincang dengan korban, dia merasa tersinggung dan merasa direndahkan dan lain sebagainya. Padahal korban ini pada saat itu hanya memberikan nasihat kepada pelaku,” kata Twedi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung mengatakan pihaknya masih akan mendalami motor tersangka membunuh korban. Termasuk apakah tersangka berniat merampok korban.
“Ya dinasihatin gitulah, dibilang ‘Lu kalau ngerantau jangan mau diinjak-injak orang lu‘, intinya gitulah,” kata Gogo.
“Itu kan pengakuan tersangka, korban kan sudah meninggal tidak bisa memberikan kesaksian. Nanti kita dalami kembali kemungkinan itu (motif perampokan),” Gogo menambahkan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….