Hal itu disampaikan Hung dalam acara Pameran Prestasi Taiwan Technical Mission bertema “Bridging the Past and the Future: A New Chapter of Technical Cooperation in Indonesia” yang digelar di Jakarta, Kamis, 27 November 2025.
Pada kesempatan itu, Hung menyoroti kebijakan Presiden Prabowo dalam memperkuat ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia.
Ia menilai arah tersebut sejalan dengan prioritas TTM dalam kerja sama teknis yang telah berjalan selama 49 tahun terakhir.
“Presiden Prabowo telah secara aktif mempromosikan kebijakan nasional Indonesia tentang swasembada pangan. (Kinerja TTM) Sejalan dengan arah ini,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, Taiwan akan meluncurkan dua proyek pertanian baru di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat pada awal tahun depan.
“Proyek-proyek ini akan berfokus pada produksi benih jagung dan sayuran untuk memperkuat sistem pemasaran,” jelasnya.
Kepala Teto menegaskan bahwa sejak berdirinya TTM pada 1976, kerja sama teknis kedua negara selalu berlandaskan prinsip belajar bersama dan berbagi manfaat nyata untuk petani Indonesia.
“Sejak berdirinya Misi Teknis Taiwan di Indonesia pada tahun 1976, kami telah terlibat dalam pembelajaran bersama, dan berbagi kegembiraan atas kemajuan dengan para petani di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Ia mencontohkan keberhasilan program TTM di Karawang yang membantu petani meningkatkan teknik budidaya dan kualitas hasil pertanian.
“Hasilnya, pasokan sayuran mereka kini lebih andal dipasok ke pasar-pasar di Jakarta, sehingga meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” kata Hung.
Di Sumatera Utara, lanjutnya, kolaborasi Taiwan dan Indonesia juga memberikan dampak langsung pada peningkatan hasil bawang putih dan bawang merah, dua komoditas strategis yang menjadi fokus peningkatan produksi nasional.

