Purbaya menegaskan bahwa pelambatan ekonomi pada periode Januari-Agustus 2025 terjadi karena salah langkah tata kelola kebijakan nasional, bukan akibat situasi global.
“Karena salah urus di dalam negeri yang sudah kita perbaiki,” kata Purbaya dalam dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 27 November 2025.
Data menunjukkan, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87 persen alias angka terlemah sejak kuartal III 2021.
Kondisi tersebut berujung pada meningkatnya rasa frustrasi publik yang kemudian memuncak menjadi aksi turun ke jalan.
Purbaya mengaitkan gejolak sosial tersebut dengan melemahnya kinerja ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
“Anda lhiat sendiri, Juni, Juli, Agustus, September turun ke level yang rendah sekali. Itu gambaran ketidakpuasan masyarakat ke kita semua. Bukan ke kita saja, tapi ke kita semua. Jadi itu sehingga gampang sekali mereka turun ke jalan. Kalau kita tidak balik, ekonominya kita dalam keadaan bahaya bukan DPR saja,” pungkas Purbaya.

