Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    BordoCam Ungkap Detail Close-Up dari Laga Derby Inter vs AC Milan

    November 27, 2025

    Kemensos Gercep Suplai Bantuan Korban Banjir di Tiga Provinsi

    November 27, 2025

    Banjir Rendam Kota Solok, 3.362 Warga Terdampak : Okezone News

    November 27, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Connie Surati Presiden Ingatkan Polemik Morowali Bisa Jadi Bom Waktu

    Connie Surati Presiden Ingatkan Polemik Morowali Bisa Jadi Bom Waktu

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 27, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Bandara yang dibangun pada era Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu dinilai bermasalah karena beroperasi tanpa kehadiran perangkat negara, termasuk tanpa petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Situasi ini, menurut Connie, menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan wilayah udara dan integritas pengawasan negara.


    Dalam surat terbuka bertanggal 27 November 2025 tersebut, Connie menyampaikan keprihatinan mendalam atas lemahnya pengawasan negara terhadap kawasan industri strategis Morowali, yang saat ini berkembang pesat tetapi tidak diimbangi sistem pengamanan dan tata kelola yang memadai.

    “Morowali—sebuah kawasan yang tidak hanya memegang peranan penting dalam ekonomi nasional, tetapi juga menyentuh inti dari kedaulatan data, kedaulatan industri, dan kedaulatan keamanan nasional. Morowali berkembang jauh lebih cepat daripada sistem pengawasan negara,” tulis Connie.



    Ia menegaskan bahwa investasi besar, baik asing maupun domestik, berlangsung tanpa mekanisme kontrol terpadu sebagaimana diperintahkan berbagai regulasi, mulai dari UU Informasi Geospasial, UU Minerba, Perpres Hilirisasi, UU TNI, hingga peraturan pengamanan objek vital.

    “Keterlambatan negara dalam memperkuat koordinasi ini melahirkan celah strategis—mulai dari pengawasan data geospasial, keberadaan tenaga kerja asing, potensi kebocoran informasi, hingga lemahnya integrasi keamanan kawasan,” tegas Connie.

    Menurutnya, Morowali bukan sekadar kawasan industri, melainkan titik strategis dalam perebutan pengaruh global atas critical minerals atau rare earth materials.

    “Ketika data geospasial, perizinan, tata ruang, dan infrastruktur digital tidak berada sepenuhnya dalam kendali negara, maka kita sedang membuka pintu risiko yang jauh lebih besar daripada sekadar persoalan ekonomi—yaitu kehilangan kendali atas jantung strategis negara,” lanjutnya.

    Dalam surat itu, Connie menyoroti lemahnya koordinasi antar lembaga seperti BIG, ESDM, Marves, Kemenperin, TNI, Polri hingga Pemda yang dinilainya sering berjalan parsial dan tidak sistemik. Kondisi tersebut menciptakan “ruang abu-abu” dalam pengawasan Morowali.

    “Negara tidak boleh kalah cepat dari arus investasi, apalagi sampai tertinggal dalam pengamanan informasi dan aset vital,” ujarnya.

    Connie kemudian mengajukan lima rekomendasi kepada Presiden Prabowo. Menginstruksikan audit menyeluruh atas tata kelola data, keamanan, dan investasi di Morowali. Lalu memperkuat peran BIG sebagai otoritas tunggal data geospasial tanpa pengecualian.

    Kemudian membangun Komando Pengawasan Terpadu Obvitnas yang melibatkan TNI, Polri, BIG, dan lembaga teknis, merevisi mekanisme perizinan yang dinilai terlalu sektoral serta menegaskan Morowali sebagai kawasan kedaulatan strategis, bukan sekadar kawasan investasi.

    “Surat ini saya sampaikan bukan untuk menyalahkan siapa pun, tetapi untuk mengingatkan bahwa: kelalaian terhadap objek vital adalah kelalaian terhadap kedaulatan. Dan kedaulatan tidak boleh dinegosiasikan,” tegas Connie.

    Ia berharap Presiden Prabowo mengambil langkah cepat, tegas, dan cerdas untuk memperkuat kembali fondasi kedaulatan negara di kawasan industri strategis tersebut.

    “Indonesia membutuhkan kepemimpinan Presiden untuk mengoreksi kelengahan struktural ini agar tidak menjadi bom waktu bagi masa depan Republik,” pungkas Connie Rahakundini Bakrie.





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Kemensos Gercep Suplai Bantuan Korban Banjir di Tiga Provinsi

    November 27, 2025

    Peziarah Asal Indonesia ke Vatikan Wajib Lapor KBRI

    November 27, 2025

    DPR Dorong Mediasi Penyelesaian Sengketa Tanah Kejati Sumsel

    November 27, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    BordoCam Ungkap Detail Close-Up dari Laga Derby Inter vs AC Milan

    Berita Olahraga November 27, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Italia: DAZN telah merilis rekaman ‘BordoCam’ dari derby antara Inter Milan vs…

    Kemensos Gercep Suplai Bantuan Korban Banjir di Tiga Provinsi

    November 27, 2025

    Banjir Rendam Kota Solok, 3.362 Warga Terdampak : Okezone News

    November 27, 2025

    Myles Lewis-Skelly Disalahkan atas Gol Bayern Munich ke Gawang Arsenal

    November 27, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    BordoCam Ungkap Detail Close-Up dari Laga Derby Inter vs AC Milan

    November 27, 2025

    Kemensos Gercep Suplai Bantuan Korban Banjir di Tiga Provinsi

    November 27, 2025

    Banjir Rendam Kota Solok, 3.362 Warga Terdampak : Okezone News

    November 27, 2025

    Myles Lewis-Skelly Disalahkan atas Gol Bayern Munich ke Gawang Arsenal

    November 27, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.