Pemain naturalisasi Malaysia kena hukuman dari FIFA. (Foto: Instagram/famalaysia)
KUALA LUMPUR – Upaya Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk membatalkan sanksi tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia menemui jalan buntu setelah Komite Banding FIFA resmi menolak banding tersebut, yang berarti hukuman skorsing 12 bulan tetap berlaku. Melihat kondisi itu, media asal Malaysia, Stadium Astro, menilai ketujuh pemain yang terkena sanksi bisa menuntut balik FAM dan meminta ganti rugi atas hilangnya pendapatan selama setahun.
Skandal ini bermula dari temuan FIFA bahwa tujuh pemain naturalisasi Malaysia terbukti memalsukan dokumen kewarganegaraan, meskipun FAM bersikeras dokumen tersebut sah. Ketujuh pemain yang dihukum skorsing 12 bulan sejak 26 September 2025 adalah: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Selain skorsing, FIFA juga menjatuhkan denda signifikan, yakni FAM didenda 350 ribu Swiss Franc (sekitar Rp7,3 miliar), dan masing-masing pemain didenda 2.000 Swiss Franc (sekitar Rp41 juta).
1. Pemain Bisa Minta Ganti Rugi
Media Malaysia, Stadium Astro, melaporkan tujuh pemain yang kini menghadapi masa sulit, karena beberapa di antaranya telah diputus kontrak oleh klub, memiliki hak untuk menuntut FAM. Menurut Presiden Asosiasi Hukum Olahraga Malaysia, Balbeer Singh, para pemain dapat meminta ganti rugi karena kehilangan sumber pendapatan (gaji) mereka, setidaknya selama masa skorsing satu tahun.
Namun, upaya tuntutan ini baru akan dilakukan setelah proses banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) berakhir. Stadium Astro juga menyoroti FAM perlu segera berdialog dengan para pemain tersebut.
Hal ini penting karena beberapa pemain merasa badan tertinggi sepak bola Malaysia itu belum menunjukkan perhatian serius terhadap dampak parah skorsing tersebut terhadap karier mereka.

