Musim ke-23 LeBron James di NBA sudah menjadi sejarah, namun ada satu rekor luar biasa lain yang kini berada di ujung tanduk. Pada 18 November lalu, James memastikan salah satu pencapaian ikoninya tetap hidup.
Dengan layup yang ia cetak di kuarter ketiga saat melawan Utah Jazz, James kembali mencetak dua digit angka — memperpanjang rekor 1.294 pertandingan berturut-turut dengan minimal 10 poin, yang telah berlangsung hampir 18 tahun.
Namun, di balik rekor tersebut, ada capaian yang jauh lebih prestisius yang kini berada dalam risiko: rentetan 21 kali pemilihan beruntun James ke dalam tim All-NBA.
LeBron James pertama kali masuk daftar All-NBA pada musim keduanya, dan sejak itu tidak pernah absen.
Selama rentang tersebut, empat presiden Amerika telah menjabat, format pemungutan suara telah berubah, dan trofi penghargaan berubah dari plakat sederhana menjadi piala kristal. James bahkan memecahkan rekor seleksi All-NBA First Team dengan 13 kali.
Ia mendekati total keseluruhan milik legenda seperti Kareem Abdul-Jabbar, Tim Duncan, dan Kobe Bryant yang masing-masing mengoleksi 15 kali penghargaan All-NBA.
Namun, peraturan baru NBA kini mewajibkan pemain tampil minimal dalam 65 pertandingan reguler untuk memenuhi syarat penghargaan — termasuk All-NBA. Inilah tantangan terbesar James musim ini.
James baru melakukan debut musim ini setelah absen dalam 14 pertandingan pertama karena masalah saraf sciatic di punggung bawah.
Dengan Lakers telah menjalani 16 pertandingan, kini tersisa tepat 65 pertandingan dalam jadwal — berarti LeBron James hanya boleh absen maksimal tiga pertandingan jika ingin mempertahankan rekornya.
Tantangan itu diperbesar dengan fakta bahwa Lakers masih memiliki 11 jadwal back-to-back di musim reguler.
Agen sekaligus sahabat dekat James, Rich Paul, bahkan menyatakan bahwa di usia 41 tahun, James seharusnya tidak lagi bermain dalam jadwal beruntun — meski langkah tersebut bisa mengakhiri rekor All-NBA-nya.
Pelatih Lakers, JJ Redick, mengakui pentingnya penghargaan All-NBA dalam menilai legacy, bahkan lebih dari seleksi All-Star.
Namun ia juga yakin bahwa warisan James tidak akan berubah meski rekor itu terputus.
Menurut Redick, gelar juara kelima jauh lebih bernilai bagi karier James dibanding mempertahankan daftar penghargaan tersebut.
Jika LeBron James memutuskan ini musim terakhirnya, tekanan bermain setiap pertandingan mungkin justru semakin besar.
Kini, keputusan mengenai penampilannya akan ditentukan bersama tim medis, pelatih, dan dirinya sendiri.
Jika James berhasil tampil dalam 65 dari 68 laga tersisa — dan tetap bermain pada level elit — itu akan menjadi salah satu pencapaian paling menakjubkan sepanjang kariernya.
Di usia 41 tahun, kisah LeBron James belum selesai — namun waktunya semakin sedikit.
Artikel Tag: LeBron james
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/rekor-bersejarah-lebron-james-terancam-berakhir-di-musim-ke-23

