Jakarta, CNN Indonesia —
Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri membagikan pengalamannya berjalan kaki selama tiga hari hingga dikira hilang pasca banjir dan longsor melanda wilayah Sumatra Utara tersebut.
Dalam unggahan di Instagram, Akhmad Syukri mengatakan ia melintasi Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah untuk bisa tiba di Kota Sibolga. Di sana, ia berusaha memberikan informasi namun terhalang kendala jaringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hari Jumat siang, Alhamdulillah saya sampai di Sibolga dengan berjalan kaki 3 hari 2 malam. Dari Parsikkaman Kabupaten Tapanuli Utara, masuk Desa Naga Timbul Tapteng (Tapanuli Tengah) sampai Sibolga. Dan saya berusaha memberi informasi ke Kota Sibolga, tetapi tidak ada jaringan sama sekali,” tulisnya di Instagram pada Sabtu (29/11).
Akhmad Syukri berujar setibanya di Sibolga, ia langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk cepat-cepat mengatasi masalah banjir.
“Sampai Sibolga, saya langsung bekerja, rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Jakarta, untuk menyelesaikan bencana di Kota Sibolga,” tulisnya.
Akhmad Syukri sempat dikira hilang setelah tak bisa dihubungi sejak Selasa (25/11).
[Gambas:Instagram]
Ketua DPP NasDem Teritori Aceh, Bakhtiar Ahmad Sibarani, pada Kamis (27/11) mengaku belum berhasil menghubungi sang Wali Kota. Akhmad Syukri terakhir berada di wilayah banjir Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Bakhtiar menyebut Syukri bergegas kembali ke Sibolga pada Senin (24/11) malam usai menerima informasi soal curah hujan tinggi di daerah tersebut. Saat itu, Syukri sedang berkegiatan di Medan.
Pesan terakhir Syukri yang diterima Bakhtiar dikirim pada Selasa (25/11) pukul 11.10 WIB. Dalam tangkapan layar pesan tersebut, Syukri menjelaskan bahwa jalur menuju Sibolga tertutup banjir dan longsor. Arah sebaliknya, menuju Tapanuli Utara, juga tidak dapat dilalui akibat bencana serupa.
“Dia mengirim pesan soal kondisi yang terjebak di Sitahuis, dan tidak ada jaringan di sana,” jelas Bakhtiar.
Pada Jumat, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pun menyampaikan Syukri telah ditemukan setelah yang bersangkutan dapat kembali dihubungi. Syukri disebut terjebak di antara rute longsoran wilayah Sibolga dan Tarutung.
“Beliau ngomong ‘saya jalan kaki Pak 4 hari’. Kebetulan beliau terjebak di rute longsoran yang tadi saya katakan antara Sibolga dan Tarutung yang sekarang dibuka,” tuturnya.
“Jadi kondisi beliau Alhamdulillah tidak ada masalah, sehat walafiat, sekarang mungkin kecapean, nanti kalau besok rencana kami ketemu untuk melihat Sibolga,” imbuhnya.
Banjir melanda sejumlah wilayah Sumatra, termasuk Sibolga, hingga menewaskan 174 orang. Di Kota Sibolga, tercatat ada 33 orang meninggal dunia. Hingga kini, kota masih terisolasi setelah banjir dan longsor memutus akses jalan.
(blq/rds)
[Gambas:Video CNN]
