Jakarta –
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) meninggal dalam pendakian Gunung Arjuno melalui jalur Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Akibatnya, pengelola menutup sementara jalur pendakian Sumber Brantas tersebut.
Dilansir Antara, Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan penutupan dilakukan untuk mempermudah proses pengumpulan data penyelidikan polisi.
“Untuk pendakian dari Sumber Brantas, ditutup sementara pasca-kejadian adanya mahasiswa meninggal dunia. Penutupan dilakukan untuk mempermudah proses pengumpulan data,” kata Wahyudi, di Kota Malang, Senin (21/8/2023).
Penutupan jalur pendakian itu kemungkinan akan dilakukan selama satu pekan. Setelah itu, akan ada evaluasi sebelum jalur tersebut kembali dibuka untuk para pendaki.
Menurutnya, saksi menyebut korban yang berinisial YK, asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut, mendaki pada Jumat (18/8) bersama sejumlah rekannya. Ada tujuh orang yang tergabung pada rombongan tersebut.
Namun, berdasarkan informasi yang diterima, YK terlihat sakit dan tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak. YK ditemani seorang rekannya di Pos 2 Batu Besar, pada jalur Sumber Brantas.
“Untuk kronologi detil, kami tidak bisa menyimpulkan, hanya berdasar keterangan saja,” katanya.
Sebelumnya pada hari Minggu (20/8), Mahasiswa UB, berinisial YK, ditemukan meninggal dunia di kawasan Gunung Arjuno. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menduga korban mengalami hipotermia.
Korban ditemukan meninggal dunia di area Pos 2 Batu Besar, pada jalur pendakian Gunung Arjuno melalui Sumber Brantas di wilayah Kecamatan Bumiaji. Korban ditemukan kurang lebih pukul 10.38 WIB.
Personel gabungan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Hatsa Brata Kota Batu. Evakuasi dilakukan oleh personel gabungan dari UPT Tahura Raden Soerjo, BPBD Kota Batu dan sejumlah instansi terkait termasuk para relawan.
Simak juga ‘Momen Evakuasi Pendaki Hipotermia di Gunung Lemongan, Lumajang’:
(aik/idh)