Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Oliver Glasner Salahkan Minimnya Dukungan Transfer atas Kesulitan Palace

    December 1, 2025

    Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta di Awal Desember

    December 1, 2025

    5 Negara Top Asia yang Gagal Lolos Piala Asia U-17 2026, Nomor 1 Iran! : Okezone Bola

    December 1, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Geopolitik dan Biaya Mencekik, Korporasi Dituntut Gerak Cepat

    Geopolitik dan Biaya Mencekik, Korporasi Dituntut Gerak Cepat

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 1, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Hal itu disampaikan Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan INDEF, Dr. M Rizal Taufikurahman, dalam paparannya sebagai keynote speech dalam  Indonesia Business Leadership Forum di Jakarta, baru-baru ini. 


    Ia menggarisbawahi tantangan utama yang harus dihadapi, yaitu; stabilitas global yang terancam di mana lingkungan ekonomi global semakin tidak stabil, yang ditandai oleh eskalasi geopolitik dan meluasnya proteksionisme perdagangan. Selain itu, menurutnya, ada tekanan biaya berkepanjangan di mana volatilitas harga energi dan pangan global memaksa korporasi bekerja lebih keras.

    “Memasukin 2026, ekonomi Indonesia bergerak dalam landscape global yang semakin tidak stabil, ditandai oleh eskalasi geopolitik, proteksionisme yang melebar, serta volatilitas harga energi dan pangan yang mendorong tekanan biaya secara berkepanjangan,” ujar Rizal Taufikurahman, dikutip redaksi di Jakarta, Senin 1 Desember 2025.  



    “Industri manufaktur juga menghadapi persaingan global yang semakin ketat di Tengah tekanan biaya dan produktivitas. Karena itu, 2026 menuntut dunia usaha memperkuat ketajaman analisis, kehati-hatian dalam ekspansi, dan pengambilan keputusan berbasis data untuk menjaga profitabilitas dan daya saing jangka panjang,” sambungnya, 

    Untuk menanggapi badai 2026, forum yang digagas oleh Kubik Leadership ini menawarkan resep konkret, yaitu  membuka ruang strategis bagi para pemimpin untuk melakukan reorientasi, inovasi dan reposisi organisasi. 

    Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk, Dr. Ir. Aloysius Budi Santoso MM memaparkan bahwa kunci pertahanan adalah strategi manusi (people strategy) yang berfokus membangun organisasi yang tangkas (agile) dan kualitas SDM yang unggul.

    Dengan mengusung tema Navigating Corporate Leadership Opportunities 2026, forum ini menekankan bahwa tahun depan adalah tahun tekanan, namun juga peluang besar bagi pemimpin yang mau berinovasi dan mereposisi organisasi.

    “Forum ini dirancang bukan sebagai seminar satu arah, tetapi sebagai ruang dialog dan refleksi bagi para pemimpin,” papar Atok R Aryanto selaku direktur Kubik Leadership.

    Ia menambahkan bahwa tujuan utama forum ini adalah untuk membangun kesiapan para pemimpin organisasi dalam mewujudkan peluang dan menghadapi berbagai tantangan khususnya di tahun 2026 mendatang.

    Senada, Jamil Azzaini, Co-Founder Kubik Leadership, menekankan bahwa kepemimpinan yang dibutuhkan adalah yang mampu menciptakan masa depan berdampak besar, bukan sekadar operasional. 

    Yang tak kalah krusial, pemimpin 2026 wajib membangun kesejahteraan (well-being) tim, salah satunya dengan mengeliminasi ‘kerja tanpa jiwa’ dan ‘lelah batin’ yang dapat mengikis energi dan integritas.

    “Di tahun depan kepemimpinan yang di butuhkan adalah, yang pertama; kepemimpinan yang menciptakan masa depan yang berdampak besar bukan sekedar operasional. Kedua; pemimpin yang mampu mengelola paradox kemimpinan di antaranya paradox goal, innovation, people approach, execution dan relation dynamic. Ketiga; kepemimpinan yang bisa membangun well being tim melalui mengeliminasi lack of fulfilment dimana yang harus di eliminasi di antaranya kerja tanpa jiwa, stress dan lelah batin, pudarnya integritas, dan kerja setengah hati,” ujar Jamil Azzaini,





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta di Awal Desember

    December 1, 2025

    Awal Desember Bursa Asia Dibuka Beragam

    December 1, 2025

    Tenda Darurat Didorong Jadi Ruang Belajar Sementara di Lokasi Bencana

    December 1, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Oliver Glasner Salahkan Minimnya Dukungan Transfer atas Kesulitan Palace

    Berita Olahraga December 1, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Inggris: Manajer Crystal Palace, Oliver Glasner, mengatakan kurangnya dukungan dalam jendela transfer…

    Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta di Awal Desember

    December 1, 2025

    5 Negara Top Asia yang Gagal Lolos Piala Asia U-17 2026, Nomor 1 Iran! : Okezone Bola

    December 1, 2025

    Prabowo Lihat Kondisi di Tapanuli: Saya Kira Situasi Membaik

    December 1, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Oliver Glasner Salahkan Minimnya Dukungan Transfer atas Kesulitan Palace

    December 1, 2025

    Emas Antam Tembus Rp2,4 Juta di Awal Desember

    December 1, 2025

    5 Negara Top Asia yang Gagal Lolos Piala Asia U-17 2026, Nomor 1 Iran! : Okezone Bola

    December 1, 2025

    Prabowo Lihat Kondisi di Tapanuli: Saya Kira Situasi Membaik

    December 1, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.