Suasana laga Chelsea vs Arsenal di Liga Inggris 2025-2026. (Foto: Premier League)
LONDON – Arsenal harus membayar mahal hasil imbang 1-1 yang mereka raih saat bertandang ke markas Chelsea di pekan ke-13 Liga Inggris 2025-2026, Minggu 30 November 2025. Selain gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, The Gunners kini terancam menerima denda besar dari Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) setelah melampaui batas toleransi kartu kuning dalam satu pertandingan.
Meskipun sukses mempertahankan selisih enam poin dari Chelsea di papan klasemen Liga Inggris 2025-2026, Arsenal akan menghadapi sanksi finansial setelah wasit Anthony Taylor mengeluarkan enam kartu kuning untuk tim asuhan Mikel Arteta tersebut dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge.
1. Langgar Aturan FA
Sebelum menghadapi Chelsea, Arsenal dikenal sebagai tim yang paling disiplin di liga, dengan koleksi hanya 12 kartu kuning, jumlah terendah di Premier League musim ini. Namun, situasi di Stamford Bridge yang sulit dikendalikan wasit mengubah catatan tersebut drastis.
Arsenal menerima total enam kartu kuning, yang diberikan kepada Martin Zubimendi, Piero Hincapie, Cristhian Mosquera, Riccardo Calafiori, Myles Lewis-Skelly, dan Viktor Gyokeres.
Menurut aturan Liga Inggris yang dikonfirmasi oleh Kieran Gill dari Daily Mail, tim Liga Inggris akan didenda 25.000 poundsterling (Rp550 juta) jika menerima enam kartu kuning atau lebih dalam satu pertandingan. Denda ini akan berlipat ganda untuk pelanggaran berikutnya: denda 50.000 poundsterling untuk pelanggaran kedua, dan 75.000 poundsterling untuk pelanggaran ketiga, dan seterusnya.
2. Laga Berjalan Panas
Pertandingan Chelsea vs Arsenal memang berlangsung dalam tensi tinggi, yang dibuktikan dengan enam kartu kuning yang dikeluarkan wasit di babak pertama saja. Wasit Anthony Taylor tampak kesulitan mengendalikan emosi para pemain di lapangan.

