Pramono menjelaskan bahwa pelantikan Sekda menjadi bagian dari proses besar penataan birokrasi Jakarta. Ia menyebut telah merombak hampir 2.700 jabatan eselon 3 dan 4, dan dalam waktu dekat akan mengisi lima hingga enam posisi yang masih kosong, termasuk jabatan Wali Kota Jakarta Barat yang ditinggalkan Uus.
Terkait penunjukan Uus Kuswanto sebagai Sekda, Pramono menegaskan keputusannya didasarkan pada rekam jejak dan kemampuan administrasi.
“Saya membutuhkan seorang administrator yang ulung, yang kuat,” ungkap Pram.
Pramono lantas menanggapi pertanyaan tentang proses pengangkatan Sekda yang dinilai tidak diumumkan secara terbuka seperti sebelumnya.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme seleksi tetap berjalan, mulai dari 10 nama menjadi 3 kandidat. Namun, ia memilih agar proses tersebut tidak terlalu disorot publik.
“Saya berkeinginan proses itu jangan terlalu heboh lah, yang paling penting memilih orang yang terbaik. Jadi proses itu dijalani secara penuh, ada manajemen talenta yang kami manfaatkan, karena saya 10 tahun sebagai Sekretaris TPA sehingga saya tahu bagaimana peraturan ini dijalankan,” jelasnya.
Kepada Marullah, Pramono menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat personal. Ia mengapresiasi pengabdian 29 tahun Marullah di Balai Kota.

