Langkah ini muncul sebagai respons terhadap penurunan angka kelahiran.
Data terbaru menunjukkan tingkat fertilitas AS turun ke rekor terendah, hanya sekitar 1,6 anak per wanita.
Sebagai bagian dari kebijakan, pemerintah memperluas akses layanan bayi tabung (IVF) untuk menurunkan beban biaya dan hambatan bagi pasangan yang ingin punya anak.
Trump menyebut dirinya “pro-keluarga,” meminta warga agar membentuk keluarga besar.
“Karena kita ingin lebih banyak bayi,” kata Trump, dikutip dari The Guardian, Senin, 1 Desember 2025.
Meski demikian, penurunan fertilitas dinilai sebagai fenomena jangka panjang akibat perubahan gaya hidup, ekonomi, dan pilihan individu.
Pemerintah AS juga mengusulkan insentif finansial dan kemudahan layanan fertilitas untuk mengurangi beban keluarga baru dengan harapan mendorong “baby boom” sebelum negara menghadapi potensi krisis demografi.

