Menurut Anggota Komisi VIII DPR Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu, kerja lintas sektor sangat krusial agar bantuan dapat tiba lebih cepat dan tepat sasaran kepada warga terdampak.
Pasha menegaskan, keterlibatan menyeluruh antara Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), relawan, TAGANA, hingga Barisan Muda, sangat penting agar distribusi bantuan di tengah situasi darurat dapat berjalan lebih efektif.
“Saya mengajak seluruh lembaga, mulai dari Kemensos, BNPB, para relawan, TAGANA, hingga Barisan Muda, untuk terus bergerak bersama mendistribusikan bantuan. Ini adalah kerja kemanusiaan yang membutuhkan kekompakan dan kecepatan,” kata Pasha kepada wartawan di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Namun demikian, Legislator PAN itu turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas dan relawan yang terus bekerja tanpa henti di lapangan untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat segera dipenuhi.
Lebih lanjut, Pasha menegaskan bahwa Komisi VIII DPR akan terus mengawal proses penanganan bencana, memastikan negara hadir sepenuhnya memberikan perlindungan dan bantuan bagi masyarakat terdampak.
“Semoga Allah SWT senantiasa menjaga seluruh petugas, relawan, dan masyarakat yang mengabdikan diri dalam misi kemanusiaan ini,” tutupnya.
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sebagian besar Pulau Sumatera semakin menunjukkan skala tragedi yang memilukan. Hingga Minggu malam 30 November 2025, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah, menjadikannya salah satu bencana alam terburuk di tahun 2025.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, melaporkan bahwa per Minggu malam 30 November 2025, total warga meninggal dunia telah mencapai 442 jiwa, sementara 402 orang masih dinyatakan hilang di tiga provinsi terdampak: Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

