Jakarta –
Tim survei Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengungkapkan hasil survei geofisika dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) di lokasi bunyi misterius disertai getaran Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jawa Timur. Apa hasilnya?
Dilansir detikJatim, Kamis (31/8/2023), Ketua Tim Perancang dan Pelaksana Survei LPPM ITN Malang, Ratri Andinisari, mengatakan hasil interpretasi data GPR mengindikasikan adanya struktur batu gamping tersaturasi dan keberadaan rongga di sepanjang tembok rumah yang berbatasan dengan jalan.
“Struktur ini memiliki kemenerusan hingga area depan toko dengan panjang sekitar 30 meter dan kedalaman 10-13 meter. Area ini merupakan tempat di mana suara ketukan terdengar dan getaran dirasakan,” jelas Ratri.
Fokus survei yang dilakukan Tim ITN Malang meliputi tempat-tempat di mana bunyi dentuman misterius terdengar keras, tempat-tempat dengan ketukan yang samar, dan juga lokasi kontrol. Tim ITN Malang mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang kondisi bawah permukaan tanah di lokasi kejadian serta melengkapi data survei geofisika yang sebelumnya dilakukan BMKG Tretes dengan metode seismograf.
Lebih lanjut, dalam laporan observasi dari tim survei Stasiun BMKG Pasuruan dan Badan Geologi Kementerian ESDM, kemungkinan besar bunyi dentuman misterius yang membuat warga Desa Moncek Tengah panik dan ketakutan akibat mekanisme water hammer.
Ratri menilai batuan gamping berpori memungkinkan adanya rembesan cairan yang kemudian mengakumulasi pada area dengan porositas tinggi. Sehingga aktivitas gempa di sekitar lokasi mengakibatkan perubahan tekanan tiba-tiba di sekitar area akumulasi cairan.
Fenomena tersebut menghasilkan resonansi getaran oleh rongga-rongga di lokasi terdengarnya bunyi misterius disertai getaran tersebut.
“Ini mengakibatkan suara ketukan dan getaran yang terisolasi pada area di permukaan rongga, seperti yang terdengar dan dirasakan di perbatasan rumah dan jalan dan depan toko,” katanya.
Simak lengkapnya di sini.
(zap/isa)