Jakarta –
Hari Tanpa Bayangan 2023 akan terjadi di setiap ibu kota provinsi di Indonesia. Informasi terkait fenomena ini dikonfirmasi langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Lalu, apa itu Hari Tanpa Bayangan? Bagaimana proses terjadinya? Berikut informasi selengkapnya.
Dilansir situs resmi BMKG, Kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Hari Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Contoh Hari Tanpa Bayangan (Foto: Esti Widiyana)
|
Penyebab Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Hari Tanpa Bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi / bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia
Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator membuat Indonesia mengalami dua kali kulminasi utama setiap tahunnya. Berikut adalah jadwal Hari Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan 2023 kuarter kedua di Indonesia.
- Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36.14 WIB
- Medan: 14 September 2023, pukul 12.21.01 WIB
- Padang: 25 September 2023, pukul 12.10/25 WIB
- Pekan Baru: 22 September 2023, pukul 12.07.07 WIB
- Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00.09 WIB
- Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56.44 WIB
- Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55.30 WIB
- Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50.48 WIB
- Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46.56 WIB
- Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46.03 WIB
- Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42.47 WIB
- Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40.05 WIB
- Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36.27 WIB
- Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25.06 WIB
- Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24.54 WIB
- Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15.46 WIB
- Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35.13 WIB
- Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14.57 WIB
- Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11.09 WITA
- Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03.45 WITA
- Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05.36 WITA
- Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04.50 WITA
- Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01.30 WITA
- Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30.35 WITA
- Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54.37 WITA
- Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50.36 WITA
- Palu: 25 September 2023, pukul 11.52.28 WITA
- Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39.08 WITA
- Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40.42 WITA
- Manado: 19 September 2023, pukul 11.34.38 WITA
- Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23.03 WIT
- Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16.30 WIT
- Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55.36 WIT
- Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27.24 WIT.
(kny/imk)