Berita MotoGP: Situasi antara KTM dan Pedro Acosta semakin menunjukkan tanda perpecahan yang sulit direkatkan kembali. Meski performanya melesat, alasan teknis hingga masalah internal perusahaan membuat Acosta mulai memandang masa depan di luar KTM.
Hubungan KTM dan Pedro Acosta perlahan bergerak menuju titik yang tampaknya tak bisa dipulihkan. Meski sang pebalap telah dibesarkan oleh struktur pembinaan KTM sejak kategori Moto3, berbagai faktor teknis, performa motor, hingga gejolak finansial perusahaan membuat Acosta mempertimbangkan masa depan di tempat lain.
Kontrak Acosta bersama KTM akan berakhir pada penghujung 2026, bertepatan dengan berakhirnya hampir seluruh kontrak besar di MotoGP. Dalam beberapa bulan terakhir, petinggi KTM terlihat berusaha keras mempertahankan Acosta. Direktur Motorsports KTM, Pit Beirer, bahkan mengakui bahwa mereka tetap ingin memberikan bukti sebagai partner terbaik bagi pebalap 21 tahun itu.
Namun performa RC16 justru menjadi sumber frustrasi utama. Konsistensi motor yang naik turun membuat Acosta merasa potensi dirinya terhalang. Situasi semakin rumit ketika kondisi finansial KTM memicu ketidakpastian jangka panjang.
Nilai saham perusahaan anjlok lebih dari lima kali lipat dalam empat tahun terakhir, utang membengkak, dan kepemilikan beralih ke Bajaj Auto setelah otoritas Eropa menyetujui perubahan struktur kepemilikan. Pergantian dewan dan pergeseran prioritas perusahaan menambah keraguan mengenai masa depan proyek MotoGP KTM.
Tak heran bila sepanjang musim 2025, perubahan sikap Acosta mencerminkan kondisi mental yang ikut naik turun. Setelah upayanya untuk hengkang tahun depan diblokir KTM, Acosta memilih mengoptimalkan apa yang ia miliki.
Hasilnya terbukti impresif. Pada paruh kedua musim, ia mencatat lima podium, tiga finis keempat, serta menutup musim di posisi empat klasemen dengan 307 poin, hampir dua kali lipat dari rekan setimnya Brad Binder.
Statistik ini menjadi senjata utama Acosta di pasar pebalap jelang 2027. Sumber Motorsport.com menyebutkan target utama Acosta adalah Ducati, idealnya tim pabrikan. Namun langkah ini sangat bergantung pada perpanjangan kontrak Marc Marquez. Ducati disebut sudah berbicara dengan kubu Marquez sebelum kecelakaannya di Mandalika dan diperkirakan akan melakukan segala cara untuk mempertahankan sang juara dunia tujuh kali itu.
Nasib Acosta juga terkait performa Francesco Bagnaia pada 2026. Bila Bagnaia gagal bangkit, Acosta berpeluang besar masuk daftar teratas kandidat Ducati, walaupun hal ini dapat mengguncang hierarki internal yang selama ini dijaga ketat.
Kesediaan VR46 menunggu Acosta pada 2026, sebelum rencana itu kandas akibat mahalnya kompensasi yang diminta KTM, menjadi bukti lain betapa tingginya nilai Acosta di mata para tim MotoGP.
Dengan segala dinamika itu, KTM tampaknya perlu menyiapkan rencana besar untuk era tanpa Pedro Acosta.
Artikel Tag: motogp, ktm, Pedro Acosta, Ducati
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/pedro-acosta-mulai-tak-betah-ktm-harus-siapkan-rencana-lain

