Dalam sambutannya, Wamenag mengaku pernah menjadi salah satu peserta aksi 212 pada 2 Desember 2016. Ia bahkan sampai ikut kehujanan saat menghadiri aksi tersebut.
“Hari ini saya menyaksikan bahwa kita duduk dengan sopan, kita duduk dengan khidmat karena kita hadir hanya dengan sebuah keinginan bagaimana Indonesia lebih maju, sejahtera dan lebih bermanfaat,” kata Wamenag.
Romo Syafi’i menyebut jemaah 212 merupakan yang terbesar di Indonesia. Hingga kini belum ada yang menandingi jemaah 212.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar masyarakat terus dibela dan dilindungi.
“Rakyat ini harus dibela. Rakyat ini harus disejahterakan, harus dilindungi. Tidak boleh dicari-cari kesalahannya, apalagi dikriminalisasi,” ujar Romo Syafi’i.
Ia menambahkan, organisasi masyarakat seperti yang dibentuk oleh peserta 212 adalah upaya menyatukan kekuatan untuk mempercepat kemajuan Indonesia.
“Mereka membuat organisasi untuk menyatukan kekuatan, membuat Indonesia cepat maju dan berkembang,” tandasnya. 
