Dikutip dari Reuters, Kamis 4 Desember 2025, Brent ditutup naik 22 sen atau 0,4 persen ke 62,67 Dolar AS per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 31 sen atau 0,5 persen ke 58,95 Dolar AS per barel. Sehari sebelumnya, kedua acuan minyak ini sempat turun lebih dari 1 persen.
Laporan terbaru Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat meningkat pekan lalu. Stok minyak mentah naik 574.000 barel. Kenaikan stok bensin mencapai 4,52 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar, sedangkan distilat naik 2,1 juta barel.
“Pasokan global masih cukup berlimpah. Pasar menyesuaikan diri dengan kemungkinan tertundanya kesepakatan damai Ukraina-Rusia,” kata Dennis Kissler, Senior Vice President BOK Financial. Ia menambahkan bahwa perdagangan minyak masih sensitif karena risiko geopolitik meningkat.
Rusia telah menyatakan tidak ada kompromi yang tercapai setelah pertemuan lima jam antara Presiden Vladimir Putin dan utusan utama Presiden AS Donald Trump.
Pelaku pasar kini menunggu apakah negosiasi ke depan dapat membuka jalan pencabutan sanksi terhadap perusahaan energi besar Rusia seperti Rosneft dan Lukoil — langkah yang bisa menambah pasokan minyak global.

