Tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan. (Foto: PBSI)
JAKARTA – Indonesia membuat keputusan berani dengan menurunkan seluruhnya atlet-atlet muda pada sektor tunggal putra di SEA Games 2025. Menanggapi kebijakan ini, Pelatih tunggal putra, Indra Widjaja, memberikan pandangannya mengenai peluang para atlet muda tersebut untuk meraih medali di ajang bergengsi se-ASEAN yang akan digelar di Thailand.
Indonesia mengirimkan empat pebulu tangkis tunggal putra muda, yakni Alwi Farhan, Moh Zaki Ubaidillah, Yohanes Saut Marcellyno, dan Prahdiska Bagas Shujiwo. Keputusan ini menarik perhatian karena tidak menyertakan pemain elit seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Sebaliknya, negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura justru menurunkan pemain-pemain terbaiknya di sektor tunggal putra. Tuan rumah Thailand bahkan menurunkan nama besar sekelas Kunlavut Vitidsarn.
1. Tantangan Berat
Sebagai pelatih, Indra Widjaja mengakui perjalanan anak didiknya di Thailand tentu akan berat dalam perburuan medali, mengingat kekuatan penuh yang dibawa oleh tim lawan. Namun, ia berharap para pemain muda ini mampu memberikan sebuah kejutan.
“Kalau kita lihat kan Thailand, Malaysia kan full team ya. Singapura juga yang turun itu pemainnya, top player-nya semua. Kita berharap tantangan untuk anak-anak muda ini bisa bikin satu kejutan-kejutan yang bisa menjadi persiapan untuk mereka ke depannya,” kata Indra saat ditemui di Pelatnas PBSI, Kamis (4/12/2025).
Indra menjelaskan dengan melihat komposisi tim lawan, ia tidak membebankan target yang terlalu tinggi. Ia mengakui tetap ada target yang diberikan, namun yang terpenting adalah bagaimana Alwi Farhan dan rekan-rekannya bisa memainkan setiap pertandingan dengan maksimal.
“Begini, maksud saya dengan melihat negara lain yang full team di sini. Dibilang mudah, ya pasti enggak. Ada Kunlavut, semuanya ada di situ,” tambahnya.

