Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menhut Raja Juli Antoni merespons seruan taubat nasuha dari Menko PM Muhaimin Iskandar alias Cak Imin imbas banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatra.
Ucapan Cak Imin itu berkaitan dengan munculnya isu deforestasi sebagai penyebab bencana di sana.
Bahlil pun telah buka suara atas ucapan Cak Imin itu. Ia mengajak seluruh pihak juga untuk saling mengevaluasi diri masing-masing, termasuk Cak Imin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau pertobatan nasuha, Cak Imin juga pertobatan nasuha-lah, semuanya ya,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/12).
Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo sebagai Presiden RI. Oleh Karenanya hanya Prabowo yang bisa memerintahkannya.
“Yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo dan saya fokus untuk menjalankan urusan rakyat dan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” ucap dia.
Sementara itu Raja Juli menyampaikan Cak Imin meminta maaf kepadanya buntut pernyataan tersebut.
“Saya Alhamdulillah sudah mendapat WA dari Gus Imin, beliau sampaikan minta maaf kepada saya, mengatakan bahwa bukan itu maksudnya. Beliau secara gentle minta maaf. Saya kira saya terima maaf beliau, karena memang bukan itu maksud beliau, beliau mengatakan kepada saya,” kata Raja dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (4/12).
Raja Juli menyampaikan sebagai sesama menteri Kabinet Merah Putih, ia berpesan ke Cak Imin untuk kompak dan tidak mengeluarkan pernyataan yang mendiskreditkan sesama anggota kabinet.
“Ini penting, semuanya adalah anak buah Pak Prabowo, tidak bisa mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengganggu stabilitas kita. Sekali lagi saya apresiasi ke Gus Imin mengatakan maaf kepada saya dengan pernyataan yang keliru ketika itu,” ujarnya.
Cak Imin mengaku menyurati tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri LH, dan Menteri Kehutanan mengajak untuk tobat nasuha imbas bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk mari bersama-sama bahu-membahu, memperbaiki. Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy dan langkah-langkah kita sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah,” ujar Cak Imin pada Senin (1/12).
“Bahasa NU-nya tobatan nasuha,” sambungnya.
Tobat nasuha yang dimaksud Cak Imin adalah mengevaluasi total seluruh kebijakan berkaitan dengan lingkungan hidup. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
“Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ucap Cak Imin.
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]

