Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni/Okezone
JAKARTA – Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, menjadi peringatan tentang rentannya kondisi ekologis di kawasan tersebut. Dalam bencana ini, ratusan orang menjadi korban.
Gelondongan kayu yang terseret arus, rusaknya daerah aliran sungai (DAS), hingga hilangnya kawasan penyangga alam memperlihatkan bahwa tekanan terhadap lingkungan di wilayah hulu semakin tidak terkendali.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membentuk tim khusus untuk menelusuri asal-usul kayu gelondongan yang ikut terbawa banjir Sumatera, pengetatan pengawasan terhadap izin pemanfaatan hutan, serta penyusunan program pemulihan kawasan hutan kritis.
Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Riyan Beltra Delza menyatakan, apresiasinya terhadap sikap tegas yang diambil Kemenhut.
“Kami sangat mengapresiasi sikap tegas Menteri Kehutanan. Ini langkah penting untuk mencegah bencana berulang dan menjaga kehidupan masyarakat di Sumatera,” ujar Riyan, Jumat (5/12/2025).
Menurutnya, pemulihan hutan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus ikut terlibat menjaga alam.
“Jaga hutan itu bukan cuma tugas pemerintah saja. Kita semua harus ikut terlibat, entah itu menanam, mengawasi, atau melaporkan kalau ada penyimpangan,”tegasnya.

