Bogor –
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Kadinkes Jabar) Nina Susana Dewi angkat bicara terkait bocah berinisial A (7) yang didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di salah satu rumah sakit (RS) di Kota Bekasi. Pihak RS rencananya akan dipanggil besok.
“Ya besok insyaallah hari Jumat (pihak RS dipanggil),” kata Nina kepada wartawan usai acara ‘Launching Pengembangan Layanan Unggulan Berbasis One Health’ di RSUD Cibinong, Kamis (5/10/2023).
Nina mengatakan pihaknya juga telah menindaklanjuti kasus tersebut. Pertemuan besok rencananya juga akan dihadiri dari sejumlah pihak, termasuk Kemenkes (Kementerian Kesehatan).
“Kita tunggu saja, karena dalam menentukan terjadi malpraktik atau tidaknya itu memang harus diselesaikan oleh Majelis Kedokteran Indonesia,” ungkapnya.
“Jadi memang dalam hal ini mungkin kita tunggu saja hari Jumat ada pertemuan kami dengan Kemenkes beserta beberapa tim yang dalam hal ini ada di Jawa Barat, Dinkes Jabar, Dinkes Kota Bekasi,” sambungnya.
Ortu Akan Diklarifikasi
Diketahui, polisi mulai mengusut kasus kematian bocah berinisial A (7) di Kota Bekasi yang didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di salah satu rumah sakit (RS) di Kota Bekasi. Direktur rumah sakit hingga dokter akan diklarifikasi terkait dugaan malpraktik yang dilaporkan.
“Pelapor, saksi, terlapor semua akan kita undang klarifikasi untuk dimintai keterangannya,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (3/10).
Ade Safri mengatakan pemeriksaan terhadap beberapa pihak dilakukan untuk menyelidiki unsur pidana yang ada dalam perkara yang dilaporkan.
“Dalam rangka penyelidikan yang kita lakukan, untuk menemukan ada atau tidaknya peristiwa pidana yang terjadi,” ujarnya.
Simak Video ‘Dugaan Malapraktik RS Kartika Husada Jatiasih di Operasi Amandel’:
(rdh/mea)