Berita Tenis: Mattia Bellucci mengungkapkan mengapa “tekanannya sangat besar” saat ia turun ke lapangan untuk melakoni sesi latihan bersama Novak Djokovic di US Open.
Dianggap luas sebagai petenis terbaik di sepanjang sejarah dunia tenis putra, petenis berkebangsaan Serbia telah memenangkan 24 gelar Grand Slam dengan total 101 gelar di sepanjang kariernya sampai saat ini. Ia juga menghabiskan 428 pekan sebagai petenis peringkat 1 dunia.
Meskipun petenis berusia 28 tahun belum bisa menambah koleksi gelar Grand Slam dalam dua musim terakhir, ia masih menantang segala rintangan dengan sang petenis menyelesaikan musim 2025 sebagai petenis peringkat 4 dunia, meskipun di sepanjang musim ini, ia hanya melakoni 13 turnamen.
Salah satu pencapaian menonjol Djokovic pada musim ini adalah ia berhasil melenggang ke semifinal di keempat Grand Slam, termasuk US Open. Di New York, petenis peringkat 74 dunia, Bellucci mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama petenis berkebangsaan Serbia untuk kali pertama dalam kariernya.
Musim ini, petenis berusia 24 tahun asal Italia melakoni US Open untuk kali kedua dalam kariernya, sementara petenis berkebangsaan Serbia tampil untuk kali ke-19.
Berbicara dalam podcast Spazio Tennis, petenis berkebangsaan Italia mengungkapkan bahwa ia merasakan tekanan tinggi ketika berlatih bersama juara di Athena musim ini dan hal yang ia sadari tentang sang legenda tenis selama mereka di lapangan.
“Tidak seperti nama-nama besar lain, berlatih bersama Nole melibatkan ekspektasi yang jauh lebih tinggi,” aku Bellucci.
“Ia menuntut keakuratan yang ekstrim dari dirinya sendiri dan timnya, dan jika beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana, ia akan marah. Saya berusaha untuk membuat sesi latihan itu bermanfaat baginya, tekanannya sangat besar.”
“Terkait emosi dan intensitas, sesi itu mengizinkan saya untuk berkembang, untuk menjadi lebih kuat. Mencapai ekspektasi di level itu bersama petenis terbaik sepanjang masa. Saya tidak pernah membayangkan saya akan menemukan diri saya sendiri dalam situasi seperti itu.”
Hal yang cukup menarik adalah kedua petenis kalah dari petenis yang sama di US Open, yaitu sang juara, Carlos Alcaraz.
Petenis berkebangsaan Italia kalah telak 6-1, 6-0, 6-3 dari Alcaraz di babak kedua, sebelum Djokovic kalah dengan 6-4 7-6, 6-2 dari petenis berkebangsaan Spanyol di semifinal.
Namun, musim 2025 terbukti menjadi salah satu musim terbaik bagi Bellucci yang menembus peringkat 90 besar, 80 besar, dan 70 besar untuk kali pertama dalam kariernya, sebelum akhirnya menyelesaikan musim ini dengan menghuni peringkat 74 dunia.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Novak Djokovic, Mattia Bellucci
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/petenis-ini-ungkap-bagaimana-rasanya-berlatih-bersama-novak-djokovic
