Jakarta –
Tanggal 9 November memperingati hari apa? Salah satu peringatan yang jatuh pada 9 November adalah Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day. Hari Kebebasan Sedunia bertujuan untuk memperingati runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada 9 November 1989.
Lalu, bagaimana sejarah Hari Kebebasan Sedunia tanggal 9 November? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Dikutip dari situs resmi White House, Hari Kebebasan Sedunia adalah peringatan global terkait peristiwa runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada tanggal 9 November 1989. Tembok Berlin adalah tembok yang membagi Berlin Barat dan Berlin Timur.
Diketahui, Tembok Berlin berdiri selama hampir 3 dekade atau 30 tahun sebagai simbol fisik Perang Dingin. Momen runtuhnya Tembok Berlin ini menandai reunifikasi Jerman serta berakhirnya Perang Dingin dan dimulainya era baru kebebasan dan persatuan.
Selain sebagai peringatan runtuhnya Tembok Berlin, Hari Kebebasan Sedunia 9 November juga memberikan kesempatan kepada masyarakat di seluruh dunia untuk merefleksikan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.
Asal-usul peringatan Hari Kebebasan Sedunia 9 November (Foto: (risti_24/d’Traveler)
|
Sejarah Hari Kebebasan Sedunia
Hari Kebebasan Sedunia ditetapkan untuk memperingati peristiwa bersejarah seputar runtuhnya Tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989. Peristiwa ini menandai berakhirnya perpecahan antara Berlin Timur dan Barat, yang melambangkan kemenangan kebebasan atas penindasan.
Sejak awal, Hari Kebebasan Sedunia telah berfungsi sebagai pengingat global akan pentingnya kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia, serta kesempatan untuk merayakan nilai-nilai yang menyatukan masyarakat di seluruh dunia.
Dilansir situs National Today, Hari Kebebasan Sedunia berawal dari berakhirnya Perang Dunia II. Saat itu, Jerman terbagi menjadi Jerman Timur dan Barat.
Jerman Barat diduduki oleh Amerika, Perancis, dan Inggris, sedangkan Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman yang diduduki Soviet. Jerman Timur memperoleh status sebagai negara merdeka pada tahun 1949 dan kota Berlin menjadi bagian dari Jerman yang dikuasai Soviet.
Sebuah tembok dibuat untuk mencegah imigrasi orang dari Berlin Timur ke Berlin Barat dan seluruh Eropa Barat. Sejak tahun 1961 hingga 1989, diperkirakan 5.000 orang melarikan diri melalui Tembok Berlin. Lebih dari 100 orang tewas dalam proses tersebut.
Lalu, pada tahun 1989, pembatasan perjalanan menjadi lebih lemah di Jerman Timur yang menyebabkan ribuan orang tidak sabar memanjat tembok dan memukul tembok dengan pahat dan palu. Tembok Berlin lama kelamaan terkelupas sedikit demi sedikit dan akhirnya runtuh pada tanggal 9 November 1989. Satu tahun kemudian, Jerman kembali menjadi satu wilayah.
Pasca peristiwa besar itu, runtuhnya Tembok Berlin setelah Perang Dunia II menjadi simbol kebebasan bagi semua. Hingga kini, setiap 9 November diperingati sebagai Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day.
(kny/imk)