Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Bawa-Bawa Shin Tae-yong, Sumardji Bicara Penampilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 : Okezone Bola

    December 11, 2025

    Andy Robertson Puas Liverpool Tampil Ngotot dan Menang di Kandang Inter

    December 11, 2025

    Pengolahan Limbah MBG Berbasis Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

    December 11, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Piye Kabare Enak Zamanku To?

    Piye Kabare Enak Zamanku To?

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 9, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Maka lahirlah slogan di atas: Piye kabare, enak zamanku to?”, yang menandakan orang dianggap rindu kembali ke zaman Soeharto. Tentu saja slogan itu diusung pihak yang ingin mengembalikan kekuatan politik Soeharto. Ingin bangkit, tapi boleh dikatakan tak bisa bangkit lagi.


    Entah berapa parpol yang pernah didirikan mengusung Soeharto sebagai simbol parpol, tapi tak pernah dapat dukungan signifikan dari Pemilu ke Pemilu pasca Orde Baru? Bahkan langsung dipimpin Tommy Soeharto dan Tutut Soeharto, tak ada yang berhasil lolos ke Senayan.

    Ada kecenderungan, mengutip mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, slogan “piye kabare enak zamanku to?” itu akan dipakai lagi saat ini dan ke depan. Tapi, yang mengusung bukan lagi simbol Soeharto, tapi simbolnya Jokowi. Tentu polanya disesuaikan dengan zaman kini.



    Kalau simbol Soeharto, yang ingin ditentang dari “piye kabare enak zamanku to?” ialah zaman itu sendiri, bukan orang per orang. Tapi kalau simbol Jokowi, maka siapa lagi yang ditentang kalau bukan Prabowo? Zaman jelas tidak. Karena, zaman dulu dan kini itu relatif sama saja.

    Karena yang menangkap kecenderungan ini adalah Gatot Nurmantyo, maka bisa jadi akan dicap oleh pendukung Jokowi sebagai upaya buat memisahkan atau malah adu domba antara Jokowi dan Prabowo. Sebab, Gatot dinilai sakit hati dengan Jokowi.

    Apalagi banyak momen yang bisa ditunjukkan bahwa antara Jokowi dan Prabowo itu dianggap dwi tunggal. Terakhir, pernyataan Prabowo sendiri, bawah dia dan Jokowi itu hopeng, sahabat lama dan setia. Meskipun ketidaksejalanan itu terlihat dalam banyak kasus juga.

    Sebut saja kasus Bandara IMIP di Morowali. Atau yang lebih awal lagi kasus Pagar Laut. Terakhir soal bencana di Sumatera saat ini. Konsesi tambang yang gila-gilaan menyatu dengan eksploitasi hutan yang mengerikan. Terjadi 10 tahun lalu saja, atau sejak zaman Orde Baru?

    Sesuai dengan bukunya Prabowo, situasi ini memang paradoks. Banyak orang ingin memisahkan Prabowo dan Jokowi, tapi Prabowo tak mau. Prabowo berpisah sendiri dalam kebijakan, tanpa menyalahkan Jokowi. Justru Prabowo kerap mengulangi melanjutkan Jokowi. 

    Pangkal soalnya, Prabowo kurang ramah terhadap para cukong–sebutlah begitu–sementara Jokowi di masanya sangat ramah pada para cukong. Masih ingat deretan pengusaha besar ke rumah Jokowi pasca menjabat, itu bisa diartikan ucapan terima kasih dan rencana depan? 

    Kasus pagar laut yang dibongkar, Pertamina, termasuk tambang sendiri, itu hakikatnya ancaman buat Prabowo juga. Mereka pasif saja itu sudah menyulitkan Prabowo, apalagi aktif. Peristiwa Agustus lalu dan bencana saat ini, alangkah merepotkan Prabowo. Ia seperti sendirian.

    Tak ada peristiwa-peristiwa besar saja Prabowo habis diserang, apalagi kalau ada peristiwa besar seperti saat ini. Serangan akan bertambah berkali-kali lipat. Belum lagi yang datang dari sekitar Prabowo sendiri. Bunglon politik. Prabowo benar-benar berada di simpang jalan.

    Ingat tulisan Dahlan Iskan di masa lalu bahwa Jokowi itu diuntungkan tidak saja oleh faktor manusia, tapi juga faktor alam. Sebaliknya, Prabowo termasuk SBY, dinilai kurang diuntungkan oleh faktor manusia, termasuk juga faktor alam. Tapi, itulah takdir yang tak bisa dielakkan.

    Kalau “piye kabare enak zamanku to?” yang memakai simbol Soeharto terbukti gagal mengembalikan politik Soeharto, apakah hal yang sama juga terjadi kalau yang dipakai adalah simbol Jokowi? Entahlah. 

    Kompleksitas politik saat ini berbeda jauh. Saya sampai berpendapat, kalau Prabowo gagal, maka tak ada lagi pemimpin yang bisa menjadi Indonesia negara mandiri, maju, dan kuat.

    Erizal
    Direktur ABC Riset & Consulting





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Pengolahan Limbah MBG Berbasis Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

    December 11, 2025

    Tidak Ada Persaingan Antara Sjafrie dan Dasco

    December 11, 2025

    Sidik Jari Misterius, Lakban Digunting

    December 11, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Bawa-Bawa Shin Tae-yong, Sumardji Bicara Penampilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 : Okezone Bola

    Program Presiden December 11, 2025

    Timnas Indonesia U-22 kala berlaga. (Foto: PSSI) MANAJER Timnas Indonesia U-22, Sumardji,…

    Andy Robertson Puas Liverpool Tampil Ngotot dan Menang di Kandang Inter

    December 11, 2025

    Pengolahan Limbah MBG Berbasis Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

    December 11, 2025

    Gunung Semeru Erupsi Luncurkan Abu Vulkanik hingga 1.100 Meter : Okezone News

    December 11, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Bawa-Bawa Shin Tae-yong, Sumardji Bicara Penampilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 : Okezone Bola

    December 11, 2025

    Andy Robertson Puas Liverpool Tampil Ngotot dan Menang di Kandang Inter

    December 11, 2025

    Pengolahan Limbah MBG Berbasis Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

    December 11, 2025

    Gunung Semeru Erupsi Luncurkan Abu Vulkanik hingga 1.100 Meter : Okezone News

    December 11, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.