Jakarta –
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan angka pengangguran di Jakarta turun menjadi 6,5 persen pada 2023. Pada tahun 2022, angka pengangguran di Jakarta 7,18 persen.
“Kalau by data 2022 itu 7,18 persen pengangguran di Jakarta. Di 2023 turun menjadi 6,5 persen. Artinya turun tapi tetap masih ada pengangguran. Ya Pemda terus berusaha menurunkan,” ujar Heru, kepada wartawan di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (15/11/2023).
Heru beberkan upaya Pemprov DKI menurunkan angka pengangguran. Dia mengatakan salah satunya yakni link and match dengan dunia kerja.
“Ya banyak. Yang kemarin bilang link and match untuk memberikan kesempatan pekerjaan, memacu untuk investasi di Jakarta,” katanya.
Sebelumnya Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Bambang Kusumanto menyinggung angka pengangguran di Jakarta yang masih tinggi. Bambang menyebut tidak ada perbaikan selama satu tahun terakhir ini.
“Tampaknya tidak ada kemajuan yang berarti selama ini. Tampaknya Pemprov DKI ini mati langkah,” kata Bambang dalam rapat paripurna DPRD DKI, Selasa (14/11).
Bambang pun memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2023. Bambang menyebut ada 8,3 juta penduduk yang masuk usia kerja.
“Tetapi ternyata hanya 5,2 juta penduduk yang masuk di dalam angkatan kerja. Selebihnya, 3,1 juta itu dinyatakan tidak kerja atau tidak jelas. Dan 400 ribu di antaranya masuk kategori pengangguran terbuka. Ini angka yang luar biasa menurut saya,” ujarnya.
Oleh karena itu, legislator PAN itu pun minta Heru Budi serius dalam mengatasi masalah pengangguran di Jakarta. Ia mengusulkan Heru untuk merombak Balai Latihan Kerja yang dimiliki Pemprov DKI lantaran dinilai sudah ketinggalan zaman.
(idn/idn)